Investasi di Batam mulai panas



JAKARTA. Investasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam paska ditata oleh pemerintah pusat tahun 2016 lalu mulai menggeliat. Kondisi ini bisa dilihat dari minat investasi di kawasan tersebut.

Hatanto Reksodiputro, Kepala BP Batam mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya, pada kurun waktu Januari-Maret ini sudah mengeluarkan 11 izin prinsip investasi. Nilai investasi atas izin prinsip tersebut mencapai US$ 311 juta.

Jumlah tersebut hampir mendekati realisasi investasi di Batam sepanjang tahun 2016 yang mencapai US$ 417 juta. Hatanto yakin, dengan kondisi tersebut, investasi di Batam sepanjang 2017 ini akan mampu menembus US$ 800 juta. "Kalau US$ 311 juta itu jadi, saya yakin," katanya di Komplek Istana Negara, Kamis (30/3).


Nurdin Basirun, Gubernur Kepulauan Riau sementara itu mengatakan, walau sudah mulai semarak, iklim investasi di Batam sampai saat ini masih belum sesuai harapan. Berdasarkan laporan yang dia terima dari kalangan dunia usaha di Batam, proses perbaikan iklim investasi masih belum memuaskan.

Itu bisa dilihat dari keluhan para pemilik lahan yang harus kembali mengurus uang wajib tahunan otorita (UWTO) padahal UWTO mereka masih hidup. "Banyak laporan ke saya soal itu," katanya.

Selain masalah tersebut, Nurdin mengatakan, investor juga masih mengeluhkan lambannya pelayanan investasi di Batam. Komunikasi antara kalangan dunia usaha di Batam dengan pengelola juga dinyatakannya belum bagus. "Sebenarnya kalau sudah baik, tidak mungkin hanya 11 izin prinsip, bisa lebih," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto