Investasi di sektor ponsel bisa capai US$ 300 juta



JAKARTA. Berbagai peraturan terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) bakal mendorong produsen ponsel global berinvestasi di Indonesia untuk substitusi impor. Ignatius Warsito, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian mengatakan, investasi di industri ponsel dan pendukungnya pada tahun ini mencapai US$ 300 juta. 

"Investasi di industri ponsel tahun ini diperkirakan sekitar US$ 300 juta," ujar Warsito pada Senin (4/5). Ia mengatakan investasi itu berasal dari seluruh produsen ponsel di Indonesia baik pemodal asing ataupun pemodal dalam negeri.

Warsito bilang, investasi di industri ponsel bisa bertumbuh dikarenakan adanya berbagai peraturan yang tengah digodok terkait TKDN. Kementerian Komunikasi dan Informatika juga sedang menggodok kewajiban tingkat kandungan lokal dari ponsel minimal 40%. 


Aturan ini bakal menarik perusahaan ponsel global untuk berinvestasi atau merakit di dalam negeri untuk substitusi impor. "Kami ingin dorong agar Indonesia ini tidak sekedar jadi pasar saja, tapi jadi tempat pabrikan global produksi ponselnya," ujar Warsito.

Untuk diketahui, saat ini pemerintah tengah menggodok sejumlah beleid mengenai TKDN industri ponsel. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian 69 tahun 2014 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri Industri Elektronika dan Telematika, dan Peraturan Menteri Perdagangan No. 82 tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Telepon Seluler. 

JIka tidak memenuhi ketentuan, pemerintah akan mencabut izin importir tersebut. Produsen ponsel global bisa membangun pabrik sendiri di Indonesia atau merangkul perusahaan perakitan lokal sebagai mitra.

Samsung, OPPO

Pabrik ponsel global asing yang telah masuk Indonesia antara lain Samsung, Oppo, Haier. Mereka membangun pabriknya sendiri. Adapun merek ponsel global lain seperti ASUS, Huawei, Blaupunkt, ZTE menggaet mitra lokal untuk perakitan ponsel.

Sementara pabrikan ponsel pemodal dalam negeri adalah seperti Polytron, Evercoss, IVO, dan Advan.

Untuk diketahui, OPPO menggelontorkan investasi sebesar US$ 30 juta untuk pembangunan pabrik yang berlokasi di Tangerang tersebut. Adapun kapasitas produksi pabrik tersebut adalah sebesar 500.000 unit ponsel smartphone sebulan. Pabrik tersebut siap beroperasi kuartal kedua tahun ini.

Pabrikan lain yaitu Samsung berinvestasi US$ 20 juta untuk bangun pabrik sendiri. Sudah beroperasi sejak awal tahun ini, pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 800.000 unit - 1.000.000 unit per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia