Investasi di tahun Monyet Api menurut Feng Shui



JAKARTA. Memasuki tahun baru, investor perlu menata kembali portfolio investasi. Lalu, bagaimana investasi yang pas di tahun monyet api ini? Pakar fengshui Xian Yi mengatakan tahun ini investor bisa investasi di instrumen tidak bergerak dan jangka panjang. Misalnya, terkait elemen logam dan tanah. "Tahun ini monyet api, dimana api ada di atas sedangkan logam ada di bawah. Semakin dekat dengan api, maka akan semakin membara sehingga investasi seperti aset tidak bergerak di tahun ini akan membaik," tutur Yi, Jakarta, akhir pekan ini. Menurut dia, investor bisa memilih instrumen properti. Instrumen ini akan kurang menguntungkan untuk jangka pendek, namun dalam jangka panjang akan mengalami kenaikan harga yang berlipat. "Apabila ada uang, maka silahkan sisihkan dan masuk," ujar dia. Yi menuturkan prospek sektor properti ditopang oleh penurunan yang signifikan pada 2014 dan berlanjut pada tahun 2015. Kondisi tersebut menguntungkan karena investor bisa masuk dengan dana murah. "Saat ini properti mencapai posisi tawar yang baik," kata Yi. Selain itu, mulai membaiknya faktor ekonomi di tahun 2017-2018 akan mendorong harga properti. DUs, investor akan mengalami keuntungan tinggi. Sementara itu, investasi jangka pendek dan bergerak cenderung tidak stabil tahun ini. Yi mencontohkan jenis investasi ini berhubungan dengan sekuritas seperti pasar modal. "Untuk jangka pendek dan bergerak akan berubah cepat sekali. Investasi ini seperti lidah api yang timbul kemudian hilang," tutur Yi. Menurut dia, tahun ini pasar saham masih akan mengalami fluktuasi. Kendati demikian, kondisi ini bisa dimanfaatkan oleh investor profesional untuk masuk dan mengeruk keuntungan dari trading. "Untuk investor yang memiliki pengetahuan sedang-sedang saja dan tidak mengerti saham, sebaiknya mencari posisi aman saja," ujar Yi. Sedangkan Principal Consultant-Feng Shui Consulting Indonesia Yulius Fang mengatakan iklim investasi di tahun 2016 akan kembali mengalami pertumbuhan meskipun masih melambat . Hal ini dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global terutama Tiongkok yang masih akan memburuk. "Tahun Monyet Api merupakan tahun menantang bagi Tiongkok. Bila sampai terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan atau kurang waspada oleh pemerintah, maka akan berpotensi mengalami masalah ekonomi yang lebih berat lagi, terutama di bulan Mei dan Agustus 2016," ujar Fang.

Namun, kata dia, sebagian negara berkembang masih akan diuntungkan dan mengalami pertumbuhan seperti India, Indonesia ataupun Vietnam. Dia menuturkan dollar Amerika Serikat bisa menjadi alternatif investasi di tahun ini. Instrumen tersebut cenderung akan menguat seiring masih bertahannya AS di tengah kondisi global. Selain itu, instrumen emas berpotensi menarik di semester I 2016 baik dari segi transaksi ataupun harga. Namun, kilau emas akan berkurang di semester II dari segi transaksi. "Dari harga emas masih berpeluang bagus di semester II, namun rawan koreksi," tutur dia. Instrumen lain yang menarik untuk dikoleksi merupakan properti. Menurut Fang, investasi ini akan berbuah manis apabila masuk di semester II tahun 2016. "Di semester II akan dimulainya pertumbuhan menggembirakan, ini indikasi dimulainya bullish kembali properti sampai dengan beberapa tahun ke depan kecuali di tahun Anjing Tanah atau 2018 yang sedikit stagnan," kata Fang. Analisis dia, elemen logam dan air memiliki peranan dalam kembali naiknya sektor properti di tahun 2016 hingga beberapa tahun ke depan. "Sehingga, kami sarankan instrumen investasi yang berisiko rendah seperti deposito, obligasi, dan sebagainya sebagai pilihan yang lebih safe untuk antisipasi tahun turbulensi 2016 ini, dengan porsi 70% low risk dan 30% moderate. Hindari investasi yang terlalu spekulatif dengan risiko yang tinggi," papar dia. Sementara untuk reksadana dan saham masih menarik lantaran harga saham yang mulai rendah. Namun, investasi saham di tahun ini masih rawan mengalami koreksi. Adapun saham yang direkomendasi merupakan saham yang perusahaannya bergerak di bidang usaha berelemen bagus di tahun Monyet Api. Yakni, elemen air seperti pariwisata, ekspedisi, perikanan, transportasi dan sebagainya. Elemen tanah seperti properti, perbankan, grosir barang ritel, pergudangan, dan sebagainya. Lalu, elemen api seperti bahan bakar, energi, restoran serta bengkel las. Elemen kayu seperti perhutanan, perkebunan, dan tekstik. Serta elemen logam seperti otomotif, sparepart, ataupun alat-alat berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan