JAKARTA. Pemerintah berencana membatasi investasi baru di industri semen. Alasannya, jika aliran penanaman modal baru dibuka lebar, maka dikhawatirkan mengalami akan terjadi kelebihan pasokan semen. Tak hanya itu, pemerintah pun berencana mengurangi produksi clinker dan melakukan impor. Padahal beberapa emiten semen tampak sedang melakukan pembangunan pabrik. Antara lain PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR). Menurut Analis First Asia Capital David Sutyanto, rencana pemerintah membatasi investasi dan mengurangi produksi clinker ini berdampak negatif. Karena perusahaan semen sudah melakukan pemangkasan harga jual, untuk meraih keuntungan, perusahaan hanya bisa mengandalkan volume penjualan. “Tapi sekarang volume malah dibatasi juga,” ujarnya, Senin, (9/2).
Investasi dibatasi, negatif bagi industri semen
JAKARTA. Pemerintah berencana membatasi investasi baru di industri semen. Alasannya, jika aliran penanaman modal baru dibuka lebar, maka dikhawatirkan mengalami akan terjadi kelebihan pasokan semen. Tak hanya itu, pemerintah pun berencana mengurangi produksi clinker dan melakukan impor. Padahal beberapa emiten semen tampak sedang melakukan pembangunan pabrik. Antara lain PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR). Menurut Analis First Asia Capital David Sutyanto, rencana pemerintah membatasi investasi dan mengurangi produksi clinker ini berdampak negatif. Karena perusahaan semen sudah melakukan pemangkasan harga jual, untuk meraih keuntungan, perusahaan hanya bisa mengandalkan volume penjualan. “Tapi sekarang volume malah dibatasi juga,” ujarnya, Senin, (9/2).