Investasi Emas di Indonesia Masih Potensial, Begini Strategi dan Proyeksi Harganya



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas dunia tampak stagnan secara harian menjadi sebesar US$4.126,75 per ons troi pada perdagangan Rabu (12/11/2025) pukul 18.34 WIB. Namun secara mingguan dan bulanan tercatat naik, masing-masing 3,72% dan 0,42%.

Mengutip Tradingeconomics, pergerakan harga emas hari ini didukung oleh meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga.

Selain itu, ada sentimen data swasta yang menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di AS mengurangi rata-rata 11.250 pekerjaan per minggu selama empat minggu yang berakhir pada 25 Oktober.


Baca Juga: Cuan 50,81% Setahun, Cek Update Harga Emas Antam Hari Ini (12 November 2025)

Adapun, merujuk laporan analisis terbaru World Gold Council (WGC), dipaparkan bahwa investor Indonesia mayoritas memilih emas sebagai instrumen untuk membangun ketahanan finansial dan menyisihkan dana darurat.

Studi tersebut melibatkan 2.000 investor Indonesia dengan beragam tingkat pendapatan dan usia. Hasilnya, sekitar 85% investor Indonesia yang pernah berinvestasi emas menyatakan akan mempertimbangkan untuk berinvestasi kembali dalam 12 bulan ke depan, dan 14% lainnya menunjukkan minat untuk berinvestasi kembali di waktu mendatang.

Prospek Investasi Emas Masih Besar

Shaokai Fan, Head of Asia Pacific (ex-China) and Global Head of Central Banks WGC, menjelaskan bahwa laporan analisis tersebut menunjukkan fakta bahwa kesadaran dan pengetahuan tentang emas sudah cukup merata di kalangan masyarakat Indonesia, baik dalam bentuk emas batangan, emas perhiasan, ataupun aset finansial seperti ETF.

“Artinya, prospek emas di Indonesia ini sangat besar, dan ini kami yakini merupakan pasar yang akan siap take off, atau meledak selama beberapa tahun berikutnya,” jelas Shaokai di Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025).

Baca Juga: Menakar Dampak Redenominasi Rupiah Terhadap Emas, Begini Kata World Gold Council

Menurutnya, ke depan minat para investor Indonesia terhadap emas bukan tanpa alasan. Emas telah menjadi aset dengan kinerja terbaik dalam rupiah Indonesia pada tahun 2024 dan 2025, memberikan return sebesar 32% pada tahun 2024 dan 44% pada tahun 2025 hingga saat ini (year-to-date).

Dicatatnya, rata-rata periode kepemilikan emas fisik, seperti emas batangan dan koin, serta perhiasan emas, berkisar antara 4 hingga 10 tahun. Sementara itu, ETF emas dan sekuritas terkait emas lainnya disimpan para investor Indonesia dengan rata-rata sekitar 6 tahun.

Potensi Investasi Emas di Tahun 2026

Berbicara mengenai potensi investasi emas di tahun depan, 2026, menurut Shaokai, investor perlu memperhatikan hubungan dagang antara Amerika Serikat dan negara-negara lain.

“Kalau beberapa sengketa dagang bisa diselesaikan dengan baik, risiko di pasar bisa berkurang, dan hal ini bisa membuat harga emas turun,” terangnya.

Di sisi lain, keputusan suku bunga The Fed (bank sentral AS) juga perlu diperhatikan. Jika mereka terus memangkas suku bunga seperti yang diperkirakan, itu bisa menjadi kabar baik bagi emas karena biasanya harga emas naik saat suku bunga AS turun.

Sama halnya dengan Shaokai, Analis Komoditas dan Founder Traderindo.com Wahyu Laksono menyebut bahwa dinamika global seperti ketidakpastian geopolitik akan menjadi sentimen utama bagi pergerakan harga emas.

Baca Juga: Harga Emas Naik, Investor Bersiap Menanti Berakhirnya Shutdown Pemerintah AS

Jika ketidakpastian geopolitik terus berlanjut dan ekspektasi penurunan suku bunga AS tetap ada, tren kenaikan harga emas berpotensi untuk terus berlanjut hingga akhir tahun, meskipun dengan potensi volatilitas dan koreksi jangka pendek di antaranya.

Namun, jika ada resolusi signifikan terhadap konflik geopolitik atau perubahan kebijakan moneter yang tidak mendukung kenaikan emas, laju kenaikan bisa melambat atau bahkan stabil.

“Namun skenario ini masih jauh, dan fundamental global masih support bullish emas global medium dan long term. Di 2026 potensi bullish masih sangat terbuka,” terang Wahyu kepada Kontan, Rabu (12/11/2025).

Strategi Bagi Investor Emas

Menurut Wahyu, ada langkah dan strategi yang bisa dicermati oleh para investor emas ke depannya. Investor sebaiknya lebih fokus pada akumulasi dan memanfaatkan koreksi harga. Kata Wahyu, investasi emas lebih cocok untuk investasi jangka panjang sebagai pelindung nilai.

Pilihan bentuk investasi emas juga penting. Jika ingin berinvestasi pada emas fisik, perhiasan kurang direkomendasikan sebab ada biaya pembuatan yang tinggi dan potongan saat menjual.

Sehingga, emas batangan atau koin adalah pilihan yang terbaik untuk investasi emas fisik karena kemurnian dan kemudahan dalam jual beli.

Sementara untuk emas nonfisik, reksa dana emas/ETF emas dinilai menawarkan likuiditas tinggi dan diversifikasi yang mudah. Adapun saham perusahaan emas, menurut Wahyu, memiliki risiko tambahan terkait kinerja perusahaan dan faktor-faktor spesifik industri.

Soal ini, Shaokai menyebut bahwa pilihan produk investasi emas tergantung pada kesukaan masing-masing investor. Ada sebagian investor yang memang lebih suka emas fisik karena mereka suka memegangnya, merasakannya, menyimpannya sendiri, maka membeli emas fisik bisa jadi pilihan yang tepat.

Baca Juga: Menakar Prospek Kinerja MDKA, MBMA, EMAS Selepas Kuartal III-2025

“Namun, setiap cara berinvestasi emas punya biaya dan risikonya masing-masing. Misalnya, emas fisik perlu tempat penyimpanan dan biasanya ada biaya tambahan untuk itu,” jelas Shaokai.

Sementara jika investor ingin yang lebih praktis dan cepat, serta sudah cukup paham soal keuangan, investasi lewat emas digital atau ETF emas bisa lebih cocok.

Proyeksi Harga Emas

Dengan berbagai sentimen dan katalis di atas, pada akhir tahun 2025 Wahyu memproyeksi emas dapat menguji atau bahkan melampaui level US$4.400–US$4.500 per ons troi jika faktor pendorong terus mendukung.

Sedangkan pada tahun 2026, dia memproyeksi emas masih potensial mencapai US$5.000–US$6.000.

Namun, jika terjadi koreksi signifikan akibat meredanya ketegangan atau perubahan kebijakan moneter, level US$3.500–US$3.200 per ons troi bisa menjadi area support yang perlu diperhatikan.

Selanjutnya: Barantin Bakal Temui PANRB, Mau Bikin Pusat Penegakan Hukum Sendiri

Menarik Dibaca: Hasil Kumamoto Masters 2025, Empat Wakil Indonesia Menembus Babak 16 Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News