Investasi Google di Malaysia Ciptakan 26.500 Lapangan Kerja, Sumbang US$3 M ke PDB



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Google mengumumkan bahwa investasinya di Malaysia diperkirakan akan menciptakan 26.500 lapangan kerja dan berkontribusi lebih dari US$3 miliar kepada ekonomi Negeri Jiran itu pada tahun 2030.

Hal ini diumumkan seiring dimulainya pembangunan pusat data baru dan wilayah Cloud di negara tersebut.

Baca Juga: ALVA & Google Cloud Bermitra Tingkatkan Pengalaman & Dukung Transisi Mobilitas Hijau


Pembangunan pusat data senilai US$2 miliar di Malaysia ini dimulai setelah pengumuman kemitraan multi-tahun dengan perusahaan teknologi lokal Dagang NeXchange Berhad untuk menyediakan layanan cloud kedaulatan.

Selain itu, Google juga mengumumkan akan menginvestasikan US$1 miliar di Thailand untuk membangun pusat data dan wilayah cloud guna memenuhi permintaan cloud yang terus meningkat serta mendukung adopsi Kecerdasan Buatan (AI) di Asia Tenggara.

"Investasi kami dirancang untuk menyediakan kinerja dan keandalan yang tinggi, memenuhi permintaan layanan cloud dan AI di seluruh negara," kata Presiden dan Chief Investment Officer Google Ruth Porat dalam sebuah acara di Malaysia.

Baca Juga: Google Bakal Bangun Pusat Data Skala Besar di Vietnam

Investasi digital telah membantu mendorong perekonomian Malaysia tahun ini, dengan pertumbuhan yang melebihi ekspektasi pasar dalam dua kuartal terakhir, serta nilai tukar ringgit menjadi salah satu yang berkinerja terbaik di Asia.

Porat juga menyatakan bahwa investasi Google di Malaysia mencakup dukungan untuk inisiatif keberlanjutan baru, seperti peningkatan kualitas air, serta pelatihan keterampilan digital, di mana 355.000 warga Malaysia telah dilatih sejak 2019.

Langkah Google ini merupakan bagian dari ekspansi global perusahaan teknologi ke Asia Tenggara, karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar di kawasan yang memiliki populasi muda dan melek teknologi sebanyak 670 juta jiwa.

Tahun ini, Microsoft mengumumkan investasi layanan cloud senilai US$1,7 miliar di Indonesia. Sementara Amazon berencana menginvestasikan US$9 miliar di Singapura, US$5 miliar di Thailand, dan US$6,2 miliar di Malaysia.

Baca Juga: Malaysia Semakin Diminati Investor Global

Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Aziz menyatakan bahwa pusat data akan mendukung ambisi negara untuk menjadi pemimpin teknologi regional, termasuk dalam bidang AI.

"Permintaan untuk solusi pemrosesan dan penyimpanan data di kawasan ini meningkat pesat, dan Malaysia berada pada posisi yang baik untuk memenuhi permintaan ini," katanya.

Selanjutnya: Terjebak Zona Merah Lagi! PMI Manufaktur Indonesia September 2024 Lesu ke Level 49,2

Menarik Dibaca: Turun Harga, Cek Harga BBM Terbaru Oktober 2024 di SPBU Pertamina juga Shell dan BP

Editor: Yudho Winarto