Investasi Hilirisasi Butuh US$ 600 Miliar, Indonesia Terbuka ke Investor Asing



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintahan Prabowo – Gibran menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% dalam 5 tahun pemerintahan. Untuk mencapai hal tersebut, salah satu yang didorong adalah hilirisasi. 

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan P Roeslani mengatakan, Indonesia sangat terbuka kepada investor asing apabila tertarik dan ingin melihat lebih jauh potensi dari komoditas hilirisasi yang ditawarkan. 

Pemerintah terus mendorong investasi masuk ke sektor energi bersih, sektor berkelanjutan, dan komoditas berorientasi ekspor. Dengan demikian, Indonesia mempunyai kemampuan daya saing yang tinggi. 


Selain itu, dengan adanya investasi yang paling penting adalah peningkatan sumber daya manusia baik secara kemampuan, teknologi, dan lainnya. 

Baca Juga: BKPM Beberkan Alasan Realisasi Investasi Hijau Belum Ada di Tahun Ini

Rosan menambahkan, Kementerian Investasi akan fokus pada lima hingga enam komoditas hilirisasi untuk ditawarkan kepada investor. Komoditas yang dipilih adalah komoditas hilirisasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. 

“Kita lihat tentunya yang berbasis nikel kita terus lanjutkan, ini kan baru tahap pertama hilirisasi. Kelapa sawit, rumput laut, bauksit, ya kita lihat hasil laut juga, ikan, nila, kelapa dan lainnya,” ujar Rosan kepada Kontan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengundang para pelaku bisnis di kawasan Pasifik untuk berinvestasi di Indonesia. Apalagi Indonesia tengah berupaya melakukan hilirisasi pada 28 komoditas.

Prabowo menyampaikan, Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa. Misalnya di sektor perikanan, budidaya perairan, dan industri pengolahan. 

Untuk melakukan hilirisasi tersebut, investasi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai US$ 600 miliar atau Rp 9.542 triliun (kurs Rp 15.904 per dolar AS). 

“Kami menghitung bahwa kami membutuhkan investasi sekitar US$ 600 miliar, dan kami mengundang peserta asing untuk datang dan mengambil bagian dalam hal ini,” ucap Prabowo dalam APEC CEO Summit di Peru, Kamis (14/11).

Prabowo menambahkan, banyak perusahaan telah terlibat dalam perekonomian Indonesia selama bertahun-tahun. Dia juga mendorong lebih banyak eksplorasi minyak dan gas serta mineral lainnya. 

“Indonesia terbuka untuk lebih banyak bisnis. Saya bertekad melindungi semua investasi untuk memberikan kondisi ekonomi yang menguntungkan dan terlibat dalam organisasi ekonomi besar dunia untuk menciptakan kesejahteraan bersama,” ujar Prabowo.

Selanjutnya: Sesi Khusus KTT D-8, Presiden Prabowo Serukan Persatuan Negara Muslim

Menarik Dibaca: Resep Bolu Pisang Kukus, Suguhan Natal yang Lembut dan Beraroma Manis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari