Investasi hulu migas 2018 bisa di atas US$ 12 M



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) masih cukup optimistis memandang sektor hulu migas tahun depan. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher menyebut SKK Migas menargetkan investasi hulu migas tahun depan bisa mencapai lebih dari US$ 12 miliar.

Target tersebut sejatinya hampir sama dengan target investasi hulu migas tahun ini yang berkisar di angka US$ 12 miliar - US$ 13 miliar. Biarpun begitu, Wisnu menyebut target investasi tahun depan naik sebesar 10%

Itu lantaran proyeksi pencapaian target hingga akhir tahun hanya mencapai US$ 10,5 miliar - US$ 11 miliar sampai akhir tahun. Hingga akhir November 2017, SKK Migas mencatat investasi hulu migas sebesar US$ 8 miliar – US$ 9 miliar.


SKK Migas memang masih cukup optimistis akan ada kenaikan angka investasi hulu migas di tahun 2018. Sebab harga minyak dunia mulai beranjak naik.

"Harapannya dengan harga minyak membaik ini bisa jadi stimulus ke mitra kami, KKKS bisa tingkatkan kegiatannya di 2018, tentu saja juga untuk eksplorasi. Bukan hanya kegiatan di blok eksisting, tapi cadangan baru bisa ditemukan dan ekonomis untuk dikembangkan," jelas Wisnu pada Rabu (13/12).

Pasalnya SKK Migas dituntut untuk menaikkan produksi. Padahal lapangan-lapangan migas Indonesia sudah cukup tua.

Makanya itu, SKK Migas berniat untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi. Pada tahun depan diproyeksi porsi investasi untuk kegiatan eksplorasi bisa mencapai 10%-15% dari total seluruh investasi 2018.

Sementara itu, untuk target produksi migas 2018 diproyeksi bisa mencapai 2 juta BOEPD. Pencapaian produksi tersebut bisa dicapai dengan proyek baru dan pencapaian produksi maksimal di sejumlah blok yang baru berproduksi pada tahun 2017.

"Ada empat proyek fase puncak produksi dan lima POD baru 2018. Ini bagian tidak terpisahkan dari upaya kami penuhi kebutuhan energi tahun depan," imbuh Wisnu.

Dia bilang, beberapa proyek yang akan onstream tahun depan di antaranya adalah Blok A. Blok A ini diproyeksi bisa menghasilkan gas sebesar 70 mmscfd.

Ada juga Proyek Jangkrik yang tahun depan akan mencapai puncak produksi. Saat ini produksi gas dari Proyek Jangkrik sudah mencapai 600 mmscfd.

Hingga akhir tahun, Wisnu bilang lifting migas sudah bisa mencapai 99% dari target tahun ini. "Untuk outlook lifting Migas hingga 31 Desember 2017 sekitar 1,95 juta boepd, 99 % dari target d APBNP 2017 yang sebesar 1,97 juta boepd," jelas Wisnu.

Biarpun tidak mencapai tepat 100% dari target, namun Wisnu bilang pencapaian tersebut sudah cukup bagus. Pasalnya sepanjang tahun ini terjadi beberapa pengembangan di lapangan migas yang tidak optimal dan adanya penurunan produksi secara alamiah yang lebih besar dari perkiraan SKK Migas.

"Ada beberapa lapangan yang penurunan alamiah diperkirakan 10-15 ini 20-25%. Itu wajar sebetulnya karena kita dominanya lapangan tua. Tapi kalau kita mau fair, 99% untuk 100% itu bagus loh," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia