KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kabar hengkangnya Shell dari proyek gas di Blok Masela, kini keberlanjutan Chevron Pacifik Indonesia di Blok Indonesia Deep Water Development (IDD) menjadi sorotan. Pemerintah pun dinilai perlu mencari cara agar investasi di sektor hulu migas bisa Indonesia bisa tetap menarik. Pengamat migas dari Universitas Trisaksi Pri Agung Rakhmanto berpandangan, persaingan portofolio investasi hulu migas di tataran regional dan global semakin ketat. Menurutnya, hanya portofolio investasi yang dinilai benar-benar menguntungkan dan menempati skala prioritas, yang akan dikerjakan oleh para investor. Pri menyebut, hal itu terjadi karena kondisi pasar dan harga minyak termasuk gas dan LNG, sedang rendah. "Maka pendapatan mereka juga terpengaruh, sehingga porsi investasi hanya dialokasikan kepada proyek-proyek atau portofolio yang bagi mereka adalah prioritas," kata Pri kepada Kontan.co.id, Jum'at (24/7).
Investasi hulu migas semakin ketat, pemerintah perlu beri insentif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kabar hengkangnya Shell dari proyek gas di Blok Masela, kini keberlanjutan Chevron Pacifik Indonesia di Blok Indonesia Deep Water Development (IDD) menjadi sorotan. Pemerintah pun dinilai perlu mencari cara agar investasi di sektor hulu migas bisa Indonesia bisa tetap menarik. Pengamat migas dari Universitas Trisaksi Pri Agung Rakhmanto berpandangan, persaingan portofolio investasi hulu migas di tataran regional dan global semakin ketat. Menurutnya, hanya portofolio investasi yang dinilai benar-benar menguntungkan dan menempati skala prioritas, yang akan dikerjakan oleh para investor. Pri menyebut, hal itu terjadi karena kondisi pasar dan harga minyak termasuk gas dan LNG, sedang rendah. "Maka pendapatan mereka juga terpengaruh, sehingga porsi investasi hanya dialokasikan kepada proyek-proyek atau portofolio yang bagi mereka adalah prioritas," kata Pri kepada Kontan.co.id, Jum'at (24/7).