Investasi Hulu Migas tahun ini bisa Capai US$ 12 M



JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksi investasi hulu migas sepanjang 2016 bisa menyentuh angka US$ 12 miliar. Hingga November 2016 saja, investasi hulu migas mencapai US$ 10,43 miliar.

Investasi tersebut mayoritas digunakan untuk kegiatan eksploitasi sebesar US$ 10,3 miliar. Sementara kegiatan eksplorasi hanya mencapai US$ 94 juta.

"Investasi untuk eksplorasi sangat kecil. Biaya expenditure yang dikeluarkan adalah biaya produksi. Komponen utama expenditure untuk biaya produksi," terang Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi pada Senin (5/12) dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI.


Sejumlah biaya produksi tersebut digunakan untuk sejumlah program kerja. Hingga November, seismik 2D mencapai 1.500 kilometer persegi (km2) dari target tahun ini sepanjang 11.126 km.

Untuk seismik 3D ditargetkan mencapai 5.216 km2. Hingga Desember 2016 diproyeksi mencapai 6.800 km2.

Sumur eksplorasi ditargetkan 67 sumur namun diproyeksi hingga akhir tahun hanya mencapai 43 sumur. Selain kegiatan tersebut, KKKS juga melakukan kegiatan sumur pengembangan, kerja ulang (work over), dan well service.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk menahan penurunan produksi migas. Bahkan diharapkan kegiatan tersebut bisa meningkatkan produksi migas tahun ini.

"Kalau tidak melakukan apa-apa ada penurunan produksi 13,3%, karena melakukan well service, work over, dan pengeboran development maka produksi meningkat sehingga decline lebih kecil," kata Amien.

SKK Migas memproyeksi hingga akhir tahun produksi minyak akan mencapai 831.500 bopd dan gas 7.945 mmscfd. Untuk lifting minyak akan tercapai 821.800 dan gas sebesar 6.643 mmscfd.

"Produksi dan lifting kami optimistis yang ditetapkan di APBNP tercapai," pungkas Amien.

Sementara itu proyeksi gross revenue hingga akhir Desember 2016 capai US$ 23.98 miliar. Untuk cost recovery sebesar US$ 11.47 miliar.

Selain itu hingga 30 November 2016 sudah terdapat 27 Plan of Development (POD) dan Plan of Futher Development (POFD). Total investasi dari 27 POD dan POFD tersebut mencapai US$ 2,85 miliar.

Dari seluruh POD dan POFD tersebut didapatkan tambahan cadangan minyak sebesar 204 juta barel minyak. SKK Migas juga menghitung penerimaan negara dari POD dan POFD tersebut mencapai US$ 6,55 miliar dalam beberapa tahun ke depan.

"Masing-masing POD memiliki durasi yang berbeda-beda. Jadi tidak seluruhnya di satu tahun,"kata Amien.

Namun untuk program kerja dan anggaran (work program and budget /WP&B) tahun 2017 masih terus dibahas oleh SKK Migas dan KKKS. "WP&B rencana minggu ini selesai. Sebagian besar sudah selesai, hanya kami di akhir minggu ini perlu melihat secara keseluruhan cost recovery, penerimaan negara, dan bagian kontraktor," jelas Amien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto