KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam beberapa bulan terakhir pemain asuransi jiwa kian selektif dalam berinvestasi. Akibatnya, nilai investasi industri menunjukkan tren penurunan hingga Mei 2020. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Mei 2020 nilai investasi industri asuransi jiwa turun 8,12% yoy menjadi Rp 426,24 triliun. Padahal Mei tahun lalu, investasi industri lebih besar yakni Rp 463,92 triliun. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu memperkirakan, penurunan investasi tersebut disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, portofolio investasi kemungkinan dijual untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dan pembayaran klaim ke nasabah.
Investasi industri asuransi jiwa turun, ini sebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam beberapa bulan terakhir pemain asuransi jiwa kian selektif dalam berinvestasi. Akibatnya, nilai investasi industri menunjukkan tren penurunan hingga Mei 2020. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Mei 2020 nilai investasi industri asuransi jiwa turun 8,12% yoy menjadi Rp 426,24 triliun. Padahal Mei tahun lalu, investasi industri lebih besar yakni Rp 463,92 triliun. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu memperkirakan, penurunan investasi tersebut disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, portofolio investasi kemungkinan dijual untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dan pembayaran klaim ke nasabah.