KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi industri dana pensiun di instrumen saham tercatat menurun menjadi Rp 26,4 triliun pada Agustus 2024 dari Rp 29,1 triliun pada Agustus 2023. Selain itu, obligasi korporasi juga turun dari Rp 61,6 triliun menjadi Rp 57,7 triliun. Mengenai penurunan instrumen itu, Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) menilai hal tersebut lebih kepada
risk appetite dari dana pensiun yang menurun terhadap eksposur saham dalam portofolio mereka.
Baca Juga: Hasil Investasi Dapen Terkerek Yield Obligasi "Disebabkan adanya risiko volatilitas harga saham tahun ini yang sangat dipengaruhi oleh faktor global, terutama kondisi gelopolitik yang penuh ketidakpastian," kata Direktur Utama Dana Pensiun Bank Mandiri Abdul Hadie kepada Kontan.co.id, Senin (4/11). Sementara itu, Hadie menerangkan Dana Pensiun Bank Mandiri mencatatkan total investasi sebesar Rp 10,25 triliun per Agustus 2024. Nilai itu tumbuh sebesar 3,38%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Dia bilang porsi terbesar masih pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 43,65%. Diikuti instrumen obligasi korporasi sebesar 30,73%.
Baca Juga: Hasil Investasi Dana Pensiun Bank Mandiri Tumbuh 9,21% pada Kuartal III-2024 Seiring adanya potensi penurunan suku bunga lagi dan sentimen window dressing, Hadie menyebut strategi investasi Dana Pensiun Bank Mandiri tidak banyak berubah hingga akhir 2024.
Dia bilang strategi masih akan sesuai dengan rencana bisnis 2024, yakni tetap mengutamakan investasi pada SBN, Obligasi Korporasi, dan SRBI, dengan risiko yang terukur dan sesuai arahan investasi.
Baca Juga: Dapen Bank Mandiri Siapkan Realokasi Portofolio Pasca BI Pangkas Suku Bunga Acuan Sebagai informasi, di tengah penurunan nilai investasi di saham dan obligasi korporasi, total investasi dana pensiun malah meningkat. Data OJK mencatat total investasi dana pensiun gabungan per Agustus 2024 sebesar Rp 366,26 triliun, atau naik sebesar 4,9% dari Rp 349,16 triliun per Agustus 2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto