Investasi industri teknologi tinggi tahun lalu mencapai Rp 13,91 triliun



JAKARTA. Realisasi investasi industri unggulan berbasis teknologi tinggi (IUBTT) selama tahun 2010 mencapai Rp 13 triliun. Investasi itu berupa pembukaan pabrik baru, perluasan, dan peningkatan kualitas.

Dirjen IUBTT Kementerian Perindustrian (Kemperin), Budi Darmadi mengatakan, realisasi investasi tahun lalu bisa jadi berbeda dengan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Saya tidak tahu berapa investasi yang didaftarkan ke BKPM bisa juga lebih besar dari realisasinya," kata Budi, Senin (9/5).

Investasi di IUBTT paling banyak ditanam di bidang alat angkut yang mencapai Rp 5,2 triliun. Investasi ini berupa perluasan dan peningkatan kualitas. Investasi lainnya ditanam pada komponen kendaraan roda empat dan roda dua yang mencapai Rp 3 triliun. Juga terdapat investasi di industri sepeda sebesar Rp 150 miliar.


Sementara pada industri permesinan, tercatat ada delapan perusahaan yang melakukan investasi senilai Rp 130 miliar. Lalu, ada 11 perusahaan yang menanamkan modal di bidang elektronika dan telematika senilai Rp 3,4 triliun. Investasi itu juga diikuti dengan pembangunan industri komponen untuk tear dua dan tiga senilai Rp 1,6 triliun. Selanjutnya tercatat tujuh perusahaan galangan kapal berinvestasi senilai Rp 430 miliar. Beberapa perusahaan galangan kapal ini antara lain PT Dok & Perkapalan Surabaya, PT Daya Radar Utama, dan PT Samudera Marine Indonesia. "Data itu belum termasuk investasi di Batam yang nilainya cukup besar," kata Budi.

Tahun ini, Budi memperkirakan investasi baru di industri IUBTT akan jauh lebih besar dari tahun lalu. Khusus di kuartal I-2011, investasi besar akan dilakukan oleh Suzuki Co Ltd. Soebronto Laras, Ketua PT Indomobil Sukses Internasional Tbk mengatakan, Suzuki berencana melakukan investasi sebesar US$ 800 juta di Indonesia. Investasi itu akan digunakan untuk membangun pabrik ecocar. "Dulu rencana investasi sekitar US$ 400 juta tapi meningkat menjadi US$ 800 juta," kata Soebroto.

Lanjutnya, Indomobil sebagai prinsipal Suzuki di Indonesia sudah menyampaikan surat rencana investasi tersebut kepada Menteri Perindustrian MS Hidayat. Tapi Suzuki belum mengajukan permohonan resmi kepada BKPM. Rencananya, Juli mendatang pimpinan Suzuki dari Jepang akan berkunjung ke Indonesia untuk membahas rincian rencana investasi mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test