JAKARTA. Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) memproyeksikan investasi jasa pertambangan pada tahun ini akan menurun hingga 20% dibandingkan dengan realisasi investasi di tahun lalu. Penyebabnya, harga mineral maupun batubara hingga pertengahan tahun ini masih melemah. Situasi itu memicu perusahaan pertambangan mengurangi produksinya. Tjahyono Imawan, Ketua Umum Aspindo, mengatakan, pada tahun lalu jumlah investasi jasa pertambangan mencapai sekitar Rp 12 triliun. Sekitar 90% dari nilai tersebut berasal dari sektor pertambangan batubara. "Rendahnya harga komoditas tambang, baik mineral maupun batubara, saya kira, juga berpengaruh terhadap penurunan investasi di tahun ini hingga 20%," kata dia kepada KONTAN, seusai mengikuti Musyawarah Nasional ke-III Aspindo, Senin (17/6). Prediksi itu berarti Aspindo memproyeksikan investasi jasa pertambangan sepanjang tahun ini senilai Rp 9,8 triliun. Adapun yang termasuk investasi sektor jasa pertambangan, seperti pengadaan alat berat, mesin pengolahan pertambangan, dan pengadaan peralatan ketenagalistrikan.
Investasi jasa tambang bisa anjlok hingga 20%
JAKARTA. Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) memproyeksikan investasi jasa pertambangan pada tahun ini akan menurun hingga 20% dibandingkan dengan realisasi investasi di tahun lalu. Penyebabnya, harga mineral maupun batubara hingga pertengahan tahun ini masih melemah. Situasi itu memicu perusahaan pertambangan mengurangi produksinya. Tjahyono Imawan, Ketua Umum Aspindo, mengatakan, pada tahun lalu jumlah investasi jasa pertambangan mencapai sekitar Rp 12 triliun. Sekitar 90% dari nilai tersebut berasal dari sektor pertambangan batubara. "Rendahnya harga komoditas tambang, baik mineral maupun batubara, saya kira, juga berpengaruh terhadap penurunan investasi di tahun ini hingga 20%," kata dia kepada KONTAN, seusai mengikuti Musyawarah Nasional ke-III Aspindo, Senin (17/6). Prediksi itu berarti Aspindo memproyeksikan investasi jasa pertambangan sepanjang tahun ini senilai Rp 9,8 triliun. Adapun yang termasuk investasi sektor jasa pertambangan, seperti pengadaan alat berat, mesin pengolahan pertambangan, dan pengadaan peralatan ketenagalistrikan.