HONG KONG. Memang tak mudah berinvestasi di Tanah Air. Masalah infrastruktur jelas masih menjadi kendala. Belum lagi masalah-masalah lain yang seringkali di luar hitungan investor: soal area pemakaman. Masalah makam itu yang menghadang niat PT Hutchison Ports Indonesia (HPI) untuk mengoptimalkan area pelabuhan peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT). Padahal HPI sudah menyiapkan dana sebesar US$ 100 juta untuk pengembangan terminal peti kemas ini hingga 2014 mendatang. Seperti diketahui, makan Mbak Priok belum juga bisa dipindahkan dari area pelabuhan tersebut. Stephen Ashworth, Chief Executive Officer HPI mengungkapkan, banyak kendala dalam mengembangkan infrastuktur di Indonesia. Bahkan, JICT pun kesulitan mengembangkan area pelabuhan mereka karena masih terganjal oleh makam Mbah Priok itu. “Masih ada ganjalan dalam upaya pengembangan ini,” ujarnya, akhir pekan lalu.
Investasi JICT terganjal makam Mbah Priok
HONG KONG. Memang tak mudah berinvestasi di Tanah Air. Masalah infrastruktur jelas masih menjadi kendala. Belum lagi masalah-masalah lain yang seringkali di luar hitungan investor: soal area pemakaman. Masalah makam itu yang menghadang niat PT Hutchison Ports Indonesia (HPI) untuk mengoptimalkan area pelabuhan peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT). Padahal HPI sudah menyiapkan dana sebesar US$ 100 juta untuk pengembangan terminal peti kemas ini hingga 2014 mendatang. Seperti diketahui, makan Mbak Priok belum juga bisa dipindahkan dari area pelabuhan tersebut. Stephen Ashworth, Chief Executive Officer HPI mengungkapkan, banyak kendala dalam mengembangkan infrastuktur di Indonesia. Bahkan, JICT pun kesulitan mengembangkan area pelabuhan mereka karena masih terganjal oleh makam Mbah Priok itu. “Masih ada ganjalan dalam upaya pengembangan ini,” ujarnya, akhir pekan lalu.