KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus menunjukkan komitmennya untuk mendorong peningkatan investasi dan pengembangan kawasan industri. Hal ini tercermin dari hasil penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penyediaan, Penyiapan dan Penyaluran Tenaga Kerja Kompeten di Kawasan Industri Kendal antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin dengan Pemerintah Singapura, Pemerintah Kabupaten Kendal, dan Pengelola Kawasan Industri Kendal. “Untuk mendukung keberlangsungan kinerja Kawasan Industri Kendal (KIK) dan seluruh tenant-nya, Kemenperin melalui BPSDMI bertekad untuk konsisten mendukung penyediaan SDM industri yang kompeten,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan dalam keterangannya, Senin (28/3). Kepala BPSDMI menjelaskan, guna mencapai sasaran tersebut, pihaknya akan menyelenggarakan pendidikan vokasi dual system di 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 10 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas yang dimiliki oleh Kemenperin. Selain itu, melaksanakan Program Pendidikan Diploma 1 yang bersifat tailor made sesuai kebutuhan industri yang lulusannya langsung bekerja di industri, serta Diklat 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja).
Investasi KIK Terus Naik, Kemenperin Gencar Cetak SDM Kompeten
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus menunjukkan komitmennya untuk mendorong peningkatan investasi dan pengembangan kawasan industri. Hal ini tercermin dari hasil penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penyediaan, Penyiapan dan Penyaluran Tenaga Kerja Kompeten di Kawasan Industri Kendal antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin dengan Pemerintah Singapura, Pemerintah Kabupaten Kendal, dan Pengelola Kawasan Industri Kendal. “Untuk mendukung keberlangsungan kinerja Kawasan Industri Kendal (KIK) dan seluruh tenant-nya, Kemenperin melalui BPSDMI bertekad untuk konsisten mendukung penyediaan SDM industri yang kompeten,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan dalam keterangannya, Senin (28/3). Kepala BPSDMI menjelaskan, guna mencapai sasaran tersebut, pihaknya akan menyelenggarakan pendidikan vokasi dual system di 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 10 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas yang dimiliki oleh Kemenperin. Selain itu, melaksanakan Program Pendidikan Diploma 1 yang bersifat tailor made sesuai kebutuhan industri yang lulusannya langsung bekerja di industri, serta Diklat 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja).