Investasi manufaktur datang, Kemprin aktif siapkan SDM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemprin) terus berperan aktif menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan dunia industri. Hal ini merupakan salah satu implementasi dari program prioritas yang terdapat di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan serapan tenaga kerja di sektor industri terus meningkat yakni dari 15,54 juta orang pada tahun 2015 menjadi 18 juta orang di tahun 2018 atau naik 17,4%. “Artinya, sektor industri menyerap tenaga kerja rata-rata 672 ribu orang per tahun” kata Airlangga dalam keterangan pers, Senin (24/4).

Menperin menjelaskan, peningkatan pada penyerapan tenaga kerja tersebut, bagian efek berantai dari pelaksanaan kebijakan hilirisasi industri. “Jadi, terjadi pertumbuhan sektor industri, yang sejalan pula dengan adanya penambahan investasi atau ekspansi di Indonesia,” tuturnya.


Airlangga menegaskan, pihaknya fokus mendorong pendalaman struktur industri di dalam negeri melalui peningkatan investasi. Tujuannya, selain mengintegrasikan sektor hulu sampai hilir, juga untuk mensubstitusi produk impor dan memenuhi pasar ekspor.

Kemenperin mencatat, investasi di sektor industri manufaktur pada tahun 2014 sebesar Rp 195,74 triliun, naik menjadi Rp 226,18 triliun di tahun 2018. “Ini mencerminkan bahwa iklim investasi di Indonesia masih tetap kondusif,” tuturnya.

Dari penanaman modal tersebut, membawa dampak positif bagi pertumbuhan sektor industri baik skala besar dan sedang maupun skala kecil. Pada periode tahun 2014-2017, terjadi penambahan populasi industri besar dan sedang, dari tahun 2014 sebanyak 25.094 unit usaha menjadi 30.992 unit usaha sehingga tumbuh 5.898 unit usaha.

Di sektor industri kecil, juga mengalami penambahan, dari tahun 2014 sebanyak 3,52 juta unit usaha menjadi 4,49 juta unit usaha di tahun 2017. Artinya, tumbuh hingga 970 ribu industri kecil selama empat tahun tersebut.

“Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja paling aktif, salah satunya dilakukan oleh sektor industri otomotif yang telah menyerap lebih dari satu juta tenaga kerja,” ungkap Menperin. Pada sektor industri otomotif, empat pabrikan besar telah menjadikan Indonesia sebagai rantai pasok global.

“Dalam waktu dekat, ada beberapa principal otomotif lagi yang bergabung, dan akan menjadikan Indonesia sebagai hub manufaktur otomotif di wilayah Asia,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .