Investasi mendorong ekonomi tumbuh 6,4%



JAKARTA. Optimisme pemerintah terhadap dampak arus investasi yang masuk sejak tahun lalu terus berlanjut. Pemerintah berkeyakinan, arus investasi itu bakal memberikan dorongan kuat bagi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2012.

Prasetijono Widjojono, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, bahkan yakin dorongan yang cukup kuat, terutama di kuartal IV-2012, bisa membuat tingkat pertumbuhan ekonomi 2012 menembus level 6,4%.

Keyakinan tersebut, tambah Prasetijono, selain didasarkan pada besarnya dorongan dari realisasi investasi, juga pada komponen konsumsi masyarakat dan pengeluaran pemerintah. Sekadar informasi, menjelang pergantian tahun, pengeluaran pemerintah selalu lebih besar ketimbang bulan-bulan sebelumnya. "Downside kita saat ini hanya ekspor, yang lain relatif masih baik, sehingga pertumbuhan bisa sekitar 6,3%-6,4%," kata Prasetijono, Rabu (23/1).


Enny Sri Hartati, Ekonom Indef punya pendapat berbeda. Meskipun dorongan terhadap pertumbuhan yang diberikan oleh realisasi investasi pada kuartal IV-2012 cukup kuat, hal itu belum bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2012 ke level yang lebih tinggi dari 6,3%.

Menurut Enny, besaran realisasi investasi sampai akhir tahun 2012 belum mampu mengompensasi besarnya defisit neraca perdagangan yang sepanjang tahun 2012 mencapai US$ 1,33 miliar. "Defisit neraca perdagangan yang cukup besar itu menjadi counter negative. Jadi, jika gara-gara itu pertumbuhan bisa melebihi 6,3% mungkin akan berat," tandasnya.

Sekedar menyegarkan ingatan, awal pekan ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan bahwa realisasi investasi sepanjang tahun 2012 mencapai Rp 313,2 triliun atau melebihi target awal pemerintah yang hanya Rp 283 triliun dan target revisi yang sebesar Rp 300 triliun. Realisasi investasi tersebut merupakan rekor tertinggi yang berhasil dicapai dalam sejarah BKPM.

Chatib Basri, Kepala BKPM mengatakan bahwa sekitar 70,6% atau sebesar Rp 221 triliun dari total nilai realisasi investasi tahun lalu berasal dari penanaman modal asing. Sementara, kontribusi penanaman modal dalam negeri dalam realisasi investasi tahun lalu hanya 29,4% atau sebesar Rp 92,2 triliun saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dadan M. Ramdan