Investasi Modal Ventura Bakal Makin Semarak Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi modal ventura bakal makin semarak tahun ini. Hal itu terlihat dari sejumlah perusahaan modal ventura yang masih akan menambah investasi pada tahun ini. 

Perusahaan modal ventura AC Ventures menyebut hingga saat ini, telah berinvestasi di lebih dari 120 bisnis yang tersebar dalam sektor fintech, e-commerce, logistik, MSME tech, digital enablers, hingga climate tech. 

Founder & Managing Partner AC Ventures Adrian Li mengatakan pada awal tahun ini, AC Ventures mengumumkan penutupan terakhir dana investasi kelima, ACV Capital V L.P. (ACV Fund V), senilai total US$ 210 juta, termasuk dana co-investasi. 


Baca Juga: Sejumlah Pemain Modal Ventura Sebut Lebih Fokus Jalankan Bisnis dengan Kategorisasi

Dia menyatakan pihaknya berencana untuk menambah sekitar 25 perusahaan lagi ke dalam portofolio perusahaan pada tahun ini.

"Dana tersebut sudah mulai diinvestasikan ke sejumlah perusahaan, seperti produsen kendaraan listrik Indonesia Maka Motors, startup pertanian berkelanjutan Koltiva, serta Simplus, dan Supermom," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (21/2).

Adrian menambahkan AC Ventures secara strategis tidak mengucurkan modal untuk memenuhi kuota investasi yang telah ditentukan sebelumnya. Namun, berfokus pada mengidentifikasi peluang terbaik dan perusahaan yang menjanjikan. 

"Kami memprioritaskan para pendiri yang kuat dan sesuai dengan pasar untuk mengatasi permasalahan signifikan dan mendorong dampak positif dalam skala besar. Meskipun jumlah spesifik investasi tahun ini dibandingkan tahun lalu tidak dapat segera diketahui, pendekatan kami tetap konsisten berinvestasi pada kualitas dibandingkan kuantitas," katanya.

Dalam memproyeksikan lintasan pertumbuhan ekosistem startup Indonesia pada 2024, Adrian menyebut pihaknya berfokus pada tiga sektor penting, yakni climate tech, fintech atau teknologi penyedia layanan untuk UMKM, serta industri yang berorientasi pada konsumen. 

Baca Juga: Rencana Perusahaan Modal Ventura Jika Harus Kategorisasi Sendiri Jenis Bisnisnya

Adrian menerangkan AC Ventures memiliki keyakinan yang kuat bahwa masa-masa sulit sering kali menghasilkan peluang investasi terbaik. Dia meyakini bahwa dana terbaru perusahaan, ACV Fund V, akan menjadi salah satu yang terbaik. 

Hal itu berkat tren demografi jangka panjang yang sedang berlangsung di Indonesia dan fundamental ekonomi yang kuat. Dia bilang kondisi tersebut menghadirkan peluang investasi yang menarik, terutama ketika sentimen investor teknologi sedang berada pada titik rendah dan ekosistem digital sudah lebih matang dari sebelumnya. 

Dalam setahun terakhir, Adrian mengatakan AC Ventures telah menemukan tim dan bisnis yang lebih berkualitas, fokus pada profitabilitas, dan memiliki valuasi yang menarik. 

"Investor mitra (Limited Partners) kami yang berpengalaman juga melihat potensi ini. Oleh karena itu, kami yakin bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengalokasikan modal ke dalam ekonomi digital Asia Tenggara melalui ACV Fund V," ungkapnya.

Sementara itu, PT BNI Modal Ventura atau BNI Ventures (BNV) menyatakan akan terus berinvestasi pada tahun ini. CEO BNI Ventures Eddi Danusaputro menyebut pihaknya merencanakan tambahan 2 hingga 4 investasi baru.

"Segmennya masih seputar fintech dan fintech enablers," katanya kepada Kontan, Rabu (21/2).

Baca Juga: Batas Kategori Modal Ventura di Tahun Ini

Eddi menerangkan berdasarkan jumlah investasi, BNI Ventures sudah investasi di dua startup per akhir 2023.

Adapun PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK) menargetkan pendanaan pada tahun ini sekitar Rp 10 triliun dengan ekspansi penambahan kantor cabang. 

MBK Ventura menyatakan pendanaan pada Januari 2024 nilainya hampir sama seperti periode yang sama tahun lalu. Adapun MBK tidak mendanai perusahaan, tetapi hanya fokus di pendanaan modal kerja untuk ibu-ibu non bankable hingga grameen bank metodology.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan pembiayaan modal ventura pada Desember 2023 terkontraksi sebesar 3,74% YoY, sedangkan November 2023 terkontraksi 2,61% YoY. Adapun nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp 17,34 triliun pada Desember 2023, sedangkan November 2023 sebesar Rp 17,39 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .