KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring waktu investasi modal ventura terus menggeliat. Investasi tersebut masih didominasi sektor teknologi finansial (tekfin), teknologi edukasi dan software-as-a-service (SaaS) sebagaimana laporan lanskap startup dari Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo). Sekretaris Jenderal Amvesindo Eddi Danusaputro menjelaskan, perusahaan modal ventura yang menyasar digital startup tetap punya appetite yang sehat mulai dari sektor e-commerce atau logistik, healthtech serta fintech. "Karena itu, sektor-sektor yang tetap dibutuhkan selama pandemi juga ke depannya. Maka sangat terbuka peluang di masa mendatang untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan startup di Indonesia," kata Eddi, Rabu (25/11).
Baca Juga: Indonesia Fintech Summit bukukan transaksi Rp 4,6 triliun dalam dua minggu gelaran Berdasarkan data Amvesindo, tercatat 52 transaksi pendanaan modal ventura ke startup mencapai US$ 1,92 miliar hingga kuartal III 2020. Namun transaksi pendanaan itu turun dibandingkan realisasi 2018 dan 2019, masing - masing sebanyak 71 transaksi dan 113 transaksi ke startup. Salah satu pemain modal ventura, Indogen Capital memilih aktif mencari startup yang bisa tetap bertumbuh dan tahan saat pandemi Covid-19. Managing Partner Indogen Capital Chandra Firmanto menyatakan lewat strategi ini, perusahaan bisa memaksimalkan investasi, menjaga pertumbuhannya, dan memaksimalkan return on investment. ”Kami mengincar sektor-sektor pandemic-proof. Saat ini kita fokus di industri yang jelas performa nya meningkat seperti EduTech, HealthTech, Logistic, dan eSport. Kami melihat tren yang meningkat di sisi logistik, baik di level B2B seperti pergudangan dan sewa truk ataupun di C2C seperti instant online delivery,” ujar Chandra.