Investasi Obligasi SBR-010 Bermodal Mulai Rp 1 Juta, Takar Plus Minusnya



MOMSMONEY.ID - Di masa pandemi yang dibayangi ketidakpastian, moms harus bijak menempatkan dana pada instrumen investasi yang aman. Apalagi, ada gelagat Bank Sentral Amerika Serikat (Fed) bisa lebih cepat memperketat kebijakan moneter, yang rawan memicu gejolak di pasar finansial.

Kalau moms sedang mencari instrumen investasi yang aman dan menguntungkan untuk tujuan jangka pendek, tawaran obligasi negara ritel atawa SBN ritel mungkin bisa dipertimbangkan. Pemerintah telah menawarkan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR-010 sejak 21 Juni 2021. Kesempatan bagi publik untuk memesan surat utang berjangka waktu dua tahun ini masih terbuka sampai 15 Juli 2021.

Investasi SBR-010 ini bisa dibilang aman alias bebas risiko gagal bayar. Sebab, pengembalian dana investasi dijamin negara. Imbal hasil atawa kuponnya minimal sebesar 5,10%. Tapi, itu belum dipotong pajak imbal hasil sebesar 15% ya, moms. Pembayaran kupon SBR-010 tanggal 10 setiap bulan. Adapun, kupon pertama bakal dibayar pada 10 September 2021.


Bukan sekadar dapat cuan, dengan membeli SBR-010, moms juga berpartisipasi membantu pemulihan ekonomi nasional. Sebab, seluruh dana hasil penerbitan akan digunakan langsung untuk pembiayaan APBN.

Tapi, sebelum merogoh kocek untuk memesan SBR, ada baiknya timbang karakteristik, plus dan minusnya, agar keputusan moms tidak meleset dari tujuan keuangan. Takar pula apakah SBR-010 lebih menarik ketimbang instrumen ritel lainnya, seperti deposito maupun reksadana pendapatan tetap (fixed income fund)?

Dari sisi modal, investasi SBR-010 relatif terjangkau bagi yang berkantong mini. Moms bisa mulai berinvestasi dengan minimal dana Rp 1 juta. Kalau punya banyak dana nganggur, boleh memesan maksimal Rp 3 miliar. Dibandingkan deposito, investasi SBR tentu lebih terjangkau. Saat ini, minimal setoran deposito di perbankan melebihi Rp 1 juta. Bahkan ada yang mensyaratkan minimal Rp 10 juta.

Tapi, SBR-010 memang masih kalah terjangkau dibandingkan instrumen reksadana pendapatan tetap. Instrumen ini bisa dibeli dengan modal "lebih receh" yaitu mulai dari Rp 100.000.

Imbal hasil pasti

Dari sisi imbal hasil, SBR-010 menawarkan kepastian yaitu kupon minimal 5,10% per tahun. Ini lebih kompetitif ketimbang deposito. Sesuai data PIPU Bank Indonesia yang diolah KONTAN, Senin (28/6), rerata bunga deposito rupiah tenor 12 bulan sekitar 3,94%. Dengan asumsi BI belum akan mengerek tingkat bunga acuan dalam setahun ke depan, maka bunga deposito masih akan di sekitar 3,50%-4%. 

Sementara, kupon SBR-010 bersifat mengambang dengan batas minimal (floating with floor) mengacu pada suku bunga Bank Indonesia alias BI-7 Day RRR.  Kupon mengambang artinya tingkat kupon disesuaikan dengan perubahan BI-7 Day RRR setiap tiga bulan. Kupon minimal artinya tingkat kupon pertama yang ditetapkan menjadi kupon minimal yang berlaku sampai dengan jatuh tempo. Adapun, kupon perdana ditetapkan sebesar 5,10% per tahun, yang berasal dari hasil penjumlahan BI-7 Day RRR sebesar 3,50% + spread tetap 160 bps (1,6%).  

Jika pada Oktober 2021 mendatang, tingkat BI 7-DRRR naik menjadi 4,00%, maka pada periode Oktober 2021 - Januari 2022, kupon yang bakal moms terima juga naik menjadi 5,60% (4,00% + spread 160 bps). Potensi kenaikan suku bunga di masa depan cukup terbuka. BI bakal ikut menyesuaikan bunga acuan jika kelak bank sentral di Negeri Uwak Sam mengerek suku bunganya.

Bagaimana jika BI 7-DRRR turun menjadi 3,00%? Jangan khawatir, kupon yang moms terima akan tetap sebesar 5,10%. Sebab itu adalah tingkat kupon minimal yang dipatok pemerintah hingga jatuh tempo 10 Juli 2023 mendatang. 

Kata Imelda Tarigan, perencana keuangan dari Imelda Tarigan & Partner, kupon SBR-010 yang bersifat floating rate dengan selisih alias spread 1,6% dari suku bunga BI, lebih menarik ketimbang deposito. Imbal hasil bersih SBR-010 setelah digunting pajak juga tetap lebih menarik. Maklum, pajak imbal hasil obligasi hanya 15%, lebih ringan ketimbang deposito yang sebesar 20%.

Berikut ini simulasi keuntungan jika moms berinvestasi senilai Rp 10 juta pada SBR-010 versus deposito selama 1 tahun. Dengan asumsi setahun ke depan, tingkat BI 7-DRRR tetap di 3,50%.

SBR-010 dengan kupon 5,10% (BI 7-DRRR 3,50% + spread tetap 1,60%)

Imbal hasil kotor 12 bulan: Rp 10 juta x 5,10% = Rp 510.000

Imbal hasil kotor 1 bulan: Rp 510.000 : 12 = Rp 42.500

 - Pajak imbal hasil 15%: Rp 42.500 x 15% = Rp 6.375

Imbal hasil final 1 bulan: Rp 42.500 - Rp 6.375 = Rp 36.125

Imbal hasil final 12 bulan:  Rp 36.125 x 12 = Rp 433.500

Deposito tenor 12 bulan dengan bunga 3,50%

Imbal hasil 12 bulan: Rp 10 juta x 3,50% = Rp 350.000

Imbal hasil kotor 1 bulan: Rp 350.000 : 12 = Rp 29.167

- Pajak imbal hasil 20%: Rp 29.167 x 20% = Rp 5.833

Imbal hasil final 1 bulan: Rp 29.167 - Rp 5.833 = Rp 23.334

Imbal hasil final 12 bulan: Rp 23.334 x 12 = Rp 280.000

Ivan Jaya, Chief of Retail & SME Business Commonwealth Bank, bilang dengan kupon SBR bersifat mengambang, maka berinvestasi di era tingkat suku bunga rendah seperti sekarang tidak perlu khawatir. Sebab, kelak saat tren bunga mulai naik, maka peluang imbal hasil yang didapat investor SBR juga otomatis lebih gemuk.

Tapi, jika dibandingkan dengan potensi keuntungan reksadana pendapatan tetap yang sama-sama berbasis obligasi, maka kupon SBR-010 bisa saja kalah saing. Sebab, reksadana memiliki banyak strategi investasi dan dapat berinvestasi pada SUN atau obligasi korporasi. Tingkat kupon obligasi milik swasta relatif lebih tinggi. Belum lagi, manajer investasi sebagai pengelola reksadana bisa trading, yang dapat memperbesar potensi imbal hasil fixed income fund.

Tidak likuid 

Karakter SBR-010 yang tidak dapat diperjualbelikan, menjadikannya tidak likuid. Moms baru bisa mencairkan seluruh dana atawa pokok investasi saat sudah jatuh tempo pada 10 Juli 2023. Meski begitu, setelah setahun, ada kelonggaran bagi yang ingin mencairkan sebagian investasinya lebih awal alias early redemption.  Penyampaian minat untuk pelunasan lebih awal bisa diajukan pada 27 Juli 2022 hingga 4 Agustus 2022.

Kata Imelda, jangka waktu 1 tahun untuk bisa early redemption mirip dengan deposito tenor 1 tahun. "Ini cukup fleksibel. Tidak terlalu memberatkan asalkan investor punya planning setahun," ujar dia.

Di tengah pasar modal yang fluktuatif seperti sekarang, menurut Ivan, memegang obligasi berjangka waktu pendek, seperti SBR-010, bisa menjadi pilihan untuk menghindari volatilitas harga.

SBR terutama direkomendasikan bagi moms dengan profil risiko rendah, yang mencari imbal hasil pasti, tanpa khawatir kehilangan pokok atau modal awal. Inilah keunggulan SBR-010 dibandingkan reksadana pendapatan tetap. Konsekuensi SBR yang tidak bisa ditransaksikan di pasar menjadikan investasi di aset ini berisiko rendah. "Ketika dicairkan akan dihargai sesuai nilai par alias nilai yang sama ketika mulai berinvestasi," imbuh Ivan.

Sementara reksadana pendapatan tetap relatif berisiko, karena pergerakan nilainya disetir harga aset dasar, yaitu SUN atau obligasi korporasi yang bisa berfluktuasi.

​Cara memesan SBR-010

Tertarik beli SBR-010 moms? Kalau sudah mantap, bisa memesan secara online melalui 26 agen penjual atau mitra distribusi. Ingat, syarat pembeli SBR-010 adalah individu Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdaftar di Kementerian Dalam Negeri, dalam hal ini Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Kemudian, memiliki Nomor Tunggal Identitas Pemodal alias Single Investor Identification (SID), rekening surat berharga, dan rekening dana/tabungan di bank. Jika belum punya, agen penjual akan membantu memprosesnya.

Baca Juga: Tawaran Prudential, Asuransi Covid-19 Bertarif Premi Mulai Rp 9.000, Tertarik?

Mengutip kemenkeu.go.id, begini langkah memesan SBR-10:

1. Registrasi

Proses pendaftaran melalui sistem elektronik (e-SBN) yang disediakan oleh agen. Lalu masukkan data antara lain, data diri, nomor SID, nomor rekening dana, dan nomor rekening surat berharga. 

2. Pemesanan 

Setelah registrasi berhasil, lakukan pemesanan SBR 010 selama masa penawaran berlangsung.

3. Pembayaran

Setelah pemesanan diverifikasi, moms akan mendapat kode pembayaran (billing code) melalui email/SMS. Gunakan kode ini untuk membayar pembelian SBR melalui bank persepsi (teller, ATM, internet banking, mobile banking) dalam batas waktu yang ditentukan.

4. Konfirmasi

Setelah pembayaran, moms akan mendapat NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi pemesanan telah komplit alias completed order. Moms akan menerima bukti konfirmasi kepemilikan SBR010 setelah penetapan hasil penjualan 19 Juli 2021.

Berikut ini daftar 26 agen penjual SBR-010:

1. Bank Panin 2. Commonwealth Bank 3. Bank Danamon 4. BRI 5. Bank CIMB Niaga 6. BCA 7. Bank Mandiri 8. Maybank 9. BTN 10. BNI 11. Permata Bank 12. Bank Victoria 13. HSBC 14. OCBC NISP 15. DBS  16. UOB 17. Mandiri Sekuritas 18. BRI Danareksda Sekuritas 19. Bahana Sekuritas 20. Trimegah Sekuritas 21. Tanamduit 22. KoinWorks 23. Investree 24. Invisee 25. Modalku 26. Bareksa

Selanjutnya: Yuk, Investasi Pendidikan Anak Lewat OVO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini