Investasi Penyertaan Langsung Sejumlah Dana Pensiun Catatkan Kinerja Positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi penyertaan langsung pada perusahaan non emiten di sejumlah Dana Pensiun (Dapen) masih mencatatkan kinerja positif per November 2024. 

Salah satunya, perusahaan dana pensiun (Dapen) BCA. Di mana, porsi investasi penyertaan langsung per November 2024 mencapai 13,86%. Angka tersebut meningkat 3,1% apabila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu sebesar 13.44%. 

Direktur Utama Dana Pensiun BCA, Budi Sutrisno menerangkan pendorong kenaikan investasi itu didapat dari performa keuangan yang positif dari anak usaha Dapen BCA, yang didukung oleh hasil appraisal, di mana menunjukkan bahwa anak usaha tersebut sedang mengalami pertumbuhan laba, peningkatan efisiensi operasional, atau ekspansi bisnis yang baik. 


“Karena investasi penyertaan langsung di kami itu, sebagian besar ditempatkan pada perusahaan anak usaha Dapen BCA sendiri. Hasil appraisal yang lebih tinggi itu dapat mencerminkan peningkatan aset, pendapatan, atau nilai ekonomi anak usaha tersebut,” kata Budi kepada Kontan.co.id, Kamis (12/12). 

Baca Juga: Dana Pensiun BCA Catat Pertumbuhan Aset 4,61% pada November 2024

Tak hanya itu, Budi menyebutkan bahwa penempatan investasi penyertaan langsung Dapen BCA berada di perusahaan bidang jasa kebersihan gedung, jasa pengelolaan gedung, dan jasa konsultasi manajemen terutama dalam bidang sumber daya manusia.

Selanjutnya, Dapen BCA juga menempatkan investasi penyertaan langsungnya ke perusahaan bidang pengelolaan kas, yang mencakup cash processingcash pick up, dan pengisian uang ke ATM.

“Kemudian, kami tempatkan juga ke perusahaan di bidang pemasaran dan sales, serta operation outsourcing. Kami juga bekerja sama dengan banyak perusahaan termasuk dalam industri keuangan dan jasa hingga bidang pengelolaan hotel dan pariwisata,” ungkapnya. 

Budi menjelaskan, keputusan untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, didorong oleh beberapa alasan, yang melibatkan baik dari dukungan kepada bisnis pendiri maupun strategi investasi yang lebih luas.

Menurut dia, investasi di anak perusahaan yang mendukung bisnis pendiri,  memungkinkan Dapen BCA untuk memperkuat ekosistem bisnis pendiri, menciptakan sinergi yang bisa meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan manfaat strategis bagi keduanya.

Baca Juga: Sejumlah Dana Pensiun Catat Pertumbuhan Aset pada November 2024

Selain itu, Ia menilai bahwa investasi di usaha yang berbeda juga merupakan strategi diversifikasi portofolio investasi, di nana dengan berinvestasi di berbagai sektor melalui anak perusahaan, Dapen BCA dapat mendiversifikasi risiko investasi. 

“Maka ini sangat penting untuk Dapen BCA, yang perlu memastikan stabilitas dan pertumbuhan aset dalam jangka panjang,” imbuhnya. 

Dia mengatakan, Dapen BCA juga melakukan analisa bisnis yang mendalam untuk memastikan bahwa investasi ke anak usaha bisa dikuasai dan dipahami. Ini termasuk penilaian kinerja keuangan, prospek industri, dan potensi pertumbuhan perusahaan. 

Lebih lanjut, Budi menuturkan, return atau imbal hasil dari investasi penempatan langsung di Dapen BCA, yakni berupa dividen dan kenaikan nilai perusahaan dari penilai independen. Menurut dia, anak perusahaan yang menguntungkan biasanya membagikan dividen kepada pemegang sahamnya, termasuk Dapen BCA sebagai investor. 

“Dividen ini adalah sebagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan secara berkala. Investasi langsung juga bisa memberikan return melalui peningkatan nilai perusahaan, yang bisa diukur oleh penilai independen melalui appraisal atau revaluasi aset,” jelasnya. 

Baca Juga: Sejumlah Dana Pensiun Catat Pertumbuhan Aset pada November 2024

Budi menambahkan bahwa investasi penyertaan langsung di anak perusahaan Dapen BCA juga dapat memberikan return yang lebih besar dibandingkan dengan banyak instrumen investasi lainnya, terutama karena kombinasi dividen dan kenaikan nilai perusahaan dari penilai independen. 

Namun, Budi bilang bahwa hal ini juga datang dengan risiko yang lebih tinggi, karena return yang lebih besar sering kali diiringi dengan peningkatan risiko. 

Editor: Noverius Laoli