JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik turut mendorong pertumbuhan ekonomi kota Surabaya berkembang cukup pesat selama beberapa tahun terakhir.Ada beberapa alasan Surabaya ikut terimbas. Pertama, Surabaya merupakan kotaterbesar ke dua setelah Jakarta. Ketika ibu kota sudah sangat padat dan hampir mencapai titik jenuh, para pelaku bisnis mulai mencari alternatif kotayang masih berpotensi dan memiliki ruang untuk tumbuh.Meningkatnya jumlah para pelaku bisnis dari luar kota membuat kebutuhan akan hotel pun bertambah, sehingga pembangunan hotel di Surabayasemakin banyak. Mulai dari budget hotel dengan harga yang terjangkau hingga hotel bintang lima. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang cukup baik menyebabkan peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah dan atas di Surabaya. Hal ini membuat kebutuhan akan tempat tinggal yang representatif pun meningkat. Meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal dilihat sebagai peluang oleh para developer untuk membangun apartemen dan landed houses.Selain itu, peningkatan taraf ekonomi juga menyebabkan perubahan gayahidup masyarakat. Kebutuhan akan hiburan dan tempat berbelanja yang memadai semakin banyak, sehingga dibangunlah mall-mall dan pusat perbelanjaan.Ketiga, investasi di bidang properti dianggap sebagai sebuah investasi yang menjanjikan. Selain dapat berfungsi sebagai sumber passive income karena dapat disewakan. Dalam jangka panjang, properti juga dapat memberikan capital gain yang cukup tinggi jika dijual, karena nilainya yang cenderung naik dari waktu ke waktu. Keinginan untuk berinvestasi di bidang properti juga dipengaruhi oleh inflasi yang tinggi dan bunga bank yang tidak mampu mengejar kenaikan inflasi.Selain itu, kemudahan fasilitas kredit yang diberikan oleh bank juga mendukung keinginan masyarakat untuk memiliki aset berupa properti. Setiap bank berlomba-lomba menawarkan fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dan KPA (Kredit Pemilikan Apartemen). Apalagi, bank menawarkan kredit dengan fitur-fitur yang menarik seperti jangka waktu kredit lebih panjang, bunga cicilan kompetitif, dan proses yang mudah.Keempat, kebijakan Pemerintah Kota sangat mendukung masuknya para investor ke Surabaya. Berbagai kebijakan Pemerintah Kota Surabaya yang mendukung seperti perijinan yang mudah serta syarat dan ketentuan yang tidak sulit untuk dipenuhi, menjadi daya tarik bagi para investor untuk membuka bisnisnya di Surabaya. Salah satu bisnis properti yang sedang dikerjakan di Surabaya adalah proyek apartemen Grand Sungkono Lagoon di Jl. Mayjend Sungkono. Apartemen ini merupakan proyek milik PT PP (Persero) Tbk. Apartemen yang rencananya akan dibangun menjadi empat tower ini menawarkan hunian vertikal dengan konsep homey dikelilingi dengan kolam dan pepohonan untuk menciptakan suasana asri. Selain tempat tinggal, kawasan ini juga menyediakan fasilitas hiburan dan pusat perbelanjaan berupa mall di area dasar tower. Menurut Purnomo, General Manager Proyek Apartemen Grand Sungkono ini, unit-unit apartemen ini sudah terjual sebanyak 50%, meskipun apartemen belum dibangun.Para pembeli terdiri dari berbagai kalangan, seperti keluarga muda, pengusaha, ekspatriat, dan sebagainya. Hal ini menujukan bahwa kebutuhan akan tempat tinggal yang memadai di Surabayamasih cukup banyak, dan akan terus bertambah selama perekonomian di kotaini masih tumbuh. (Veronika Gadis Nathiswara)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Investasi properti di Surabaya nan menggiurkan
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik turut mendorong pertumbuhan ekonomi kota Surabaya berkembang cukup pesat selama beberapa tahun terakhir.Ada beberapa alasan Surabaya ikut terimbas. Pertama, Surabaya merupakan kotaterbesar ke dua setelah Jakarta. Ketika ibu kota sudah sangat padat dan hampir mencapai titik jenuh, para pelaku bisnis mulai mencari alternatif kotayang masih berpotensi dan memiliki ruang untuk tumbuh.Meningkatnya jumlah para pelaku bisnis dari luar kota membuat kebutuhan akan hotel pun bertambah, sehingga pembangunan hotel di Surabayasemakin banyak. Mulai dari budget hotel dengan harga yang terjangkau hingga hotel bintang lima. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang cukup baik menyebabkan peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah dan atas di Surabaya. Hal ini membuat kebutuhan akan tempat tinggal yang representatif pun meningkat. Meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal dilihat sebagai peluang oleh para developer untuk membangun apartemen dan landed houses.Selain itu, peningkatan taraf ekonomi juga menyebabkan perubahan gayahidup masyarakat. Kebutuhan akan hiburan dan tempat berbelanja yang memadai semakin banyak, sehingga dibangunlah mall-mall dan pusat perbelanjaan.Ketiga, investasi di bidang properti dianggap sebagai sebuah investasi yang menjanjikan. Selain dapat berfungsi sebagai sumber passive income karena dapat disewakan. Dalam jangka panjang, properti juga dapat memberikan capital gain yang cukup tinggi jika dijual, karena nilainya yang cenderung naik dari waktu ke waktu. Keinginan untuk berinvestasi di bidang properti juga dipengaruhi oleh inflasi yang tinggi dan bunga bank yang tidak mampu mengejar kenaikan inflasi.Selain itu, kemudahan fasilitas kredit yang diberikan oleh bank juga mendukung keinginan masyarakat untuk memiliki aset berupa properti. Setiap bank berlomba-lomba menawarkan fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dan KPA (Kredit Pemilikan Apartemen). Apalagi, bank menawarkan kredit dengan fitur-fitur yang menarik seperti jangka waktu kredit lebih panjang, bunga cicilan kompetitif, dan proses yang mudah.Keempat, kebijakan Pemerintah Kota sangat mendukung masuknya para investor ke Surabaya. Berbagai kebijakan Pemerintah Kota Surabaya yang mendukung seperti perijinan yang mudah serta syarat dan ketentuan yang tidak sulit untuk dipenuhi, menjadi daya tarik bagi para investor untuk membuka bisnisnya di Surabaya. Salah satu bisnis properti yang sedang dikerjakan di Surabaya adalah proyek apartemen Grand Sungkono Lagoon di Jl. Mayjend Sungkono. Apartemen ini merupakan proyek milik PT PP (Persero) Tbk. Apartemen yang rencananya akan dibangun menjadi empat tower ini menawarkan hunian vertikal dengan konsep homey dikelilingi dengan kolam dan pepohonan untuk menciptakan suasana asri. Selain tempat tinggal, kawasan ini juga menyediakan fasilitas hiburan dan pusat perbelanjaan berupa mall di area dasar tower. Menurut Purnomo, General Manager Proyek Apartemen Grand Sungkono ini, unit-unit apartemen ini sudah terjual sebanyak 50%, meskipun apartemen belum dibangun.Para pembeli terdiri dari berbagai kalangan, seperti keluarga muda, pengusaha, ekspatriat, dan sebagainya. Hal ini menujukan bahwa kebutuhan akan tempat tinggal yang memadai di Surabayamasih cukup banyak, dan akan terus bertambah selama perekonomian di kotaini masih tumbuh. (Veronika Gadis Nathiswara)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News