Investasi Proyek Baterai Listrik IBC Rp 215 Triliun, Simak Rekomendasi Saham ANTM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) telah menandatangani framework agreement bersama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL) untuk inisiatif proyek baterai kendaraan listrik (EV battery) terintegrasi.

Merujuk rilis tertanggal 14 April 2022, ANTM dan IBC juga telah menandatangani perjanjian serupa dengan LG Energy Solution. Perkiraan total nilai investasi dari kedua mitra tersebut mencapai US$ 15 miliar atau setara dengan Rp 215 triliun.

IBC merupakan anak perusahaan dari MIND ID, PLN, Pertamina, dan ANTM. Direktur Utama ANTM Nico Kanter menyampaikan, penandatanganan framework agreement ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan ekosistem EV Baterai di Indonesia.


Baca Juga: Kembangkan Baterai, IBC Kantongi Investasi US$15 Miliar dari Korsel dan China

"ANTM mendukung inisiasi pemerintah dalam pengembangan EV battery sebagai upaya untuk pengembangan hilirisasi industri battery yang terintegrasi dan meningkatkan nilai tambah komoditas mineral Indonesia ke arah yang lebih strategis,” kata Nico dalam rilis, Senin (18/4).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat keterlibatan ANTM dalam proyek ekosistem baterai listrik tersebut membawa sentimen positif terhadap pergerakan sahamnya. Terlebih didorong dengan kenaikan harga komoditas, hal ini ditaksir dapat mendongkrak nilai penjualan.

ANTM pun dinilai menarik untuk dikoleksi dengan target harga di Rp 3.200. "ANTM kalau kita perhatikan juga tengah menjajaki peluang bisnis dari hulu ke hilir di komoditas nikel, emas dan bauksit. Sehingga hal ini menjadi salah satu nilai tambah," sebut Nico.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Aneka Tambang (ANTM) di Tengah Kenaikan Harga Komoditas

Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menambahkan, sentimen dari proyek EV Battery ini akan meningkatkan ekspektasi pemegang saham terhadap kinerja ANTM ke depannya. Menimbang hal ini, Ivan memperkirakan dalam waktu dekat masih ada potensi kenaikan harga, seiring meningkatnya aktivitas akumulasi pelaku pasar.

Ivan merekomendasikan akumulasi beli untuk saham ANTM dengan target di Rp 3.400. "Ditambah dengan tren kenaikan harga nikel sebagai katalis positif yang berpengaruh terhadap pendapatan ANTM di tahun ini, akan semakin meningkatkan minat investor," ujar Ivan.

Sebagai informasi, pada perdagangan Senin (18/4), harga saham ANTM ditutup menguat Rp 120 atau 4,32% ke level Rp 2.900. Secara year to date, harga saham ANTM sudah menanjak 28,89%.

Baca Juga: Mencari Saham LQ45 yang Belum Mahal

Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati pergerakan harga saham ANTM hari ini menembus area resistance. Herditya memperkirakan ANTM berpeluang melanjutkan penguatan untuk menguji area Rp 3.000-Rp 3.070 terlebih dulu.

Menurut dia, pelaku pasar bisa melakukan akumulasi, selama saham ANTM tidak terkoreksi ke bawah area support di Rp 2.580. "Penguatan ANTM ini terlihat dari MACD yang masih bergerak di zona positif dan tampaknya akan terjadi golden cross, beserta Stochastic yang bergerak menuju area overbought," tandas Herditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati