KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jakarta Tollroad Development sudah mulai membangun ruas jalan tol dalam Kota Jakarta. Proyek tersebut merupakan proyek prioritas pemerintah seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional. Sebagaimana diketahui, proyek ini bakal menelan investasi sebesar Rp 41,17 triliun.

Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development Frans S. Sunito mengatakan, pihaknya sudah mulai mengerjakan pembangunan tahap pertama yang menelan investasi sebesar Rp 16 triliun. Nilai tersebut, kata Frans masih berpeluang naik, karena ada pertimbangan kenaikkan harga.

"Jadi Rp 16 triliun itu sedang dihitung lagi, kemungkinan ada kenaikan karena adanya eskalasi antara penataan kontrak pada 2014 hingga saat ini yang sudah lewat empat tahun," ungkap Frans saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (20/3).

Menurut Frans, penataan kontrak tersebut sudah dilakukan sejak 2014 dan setiap tahun selalu ada perubahan. Ia mencontohkan, salah satu bentuk perubahan yang dimaksud adalah posisi jalan tol yang harus lebih tinggi dari rencana semula, sehingga harus memotong di atas jalur LRT. Hal itulah yang membutuhkan biaya lebih, sehingga nilai tersebut akan kembali dihitung karena adanya perubahan desain.

Terkait persentase kenaikan yang mungkin terjadi, Frans belum memiliki gambaran. "Saya belum bisa hitung sekarang, masih dibicarakan," ucapnya.

Sebagai gambaran, pada tahap pertama, Jakarta Tollroad akan menggarap dua ruas, yakni ruas Tol Semanan-Sunter dan ruas Tol Sunter-Pulo Gebang yang panjangnya mencapai 30 kilometer (km). Adapun ruas tol tahap pertama ditargetkan bisa beroperasi pada tahun 2021.

Frans mengatakan, pembangun enam ruas jalan tol oleh Jakarta Tollroad Development dilakukan dalam tiga tahap, di mana setiap tahap akan dibangun dua ruas.

Selanjutnya, pada tahap dua, perusahaan ini akan memulai pembangunan pada 2020, yakni ruas tol Duri-Casablanca. Diikuti pembangunan ruas tol tahap tiga, yakni ruas toll Ulujami - Tanah Abang dan Pasar Minggu - Casablanca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini