JAKARTA. Manajer Investasi (MI) berupaya menjangkau kalangan investor ritel yang lebih luas dengan memangkas nilai minimum investasi reksadana. Transaksi reksadana juga dibuat lebih mudah dengan tetap memperhatikan faktor keamanan. Langkah tersebut dilakukan oleh Pratama Capital Assets Management. MI ini tengah mengkaji kebijakan baru, yakni penurunan minimum investasi produk reksadananya. Selama ini, minimum investasi awal dan selanjutnya pada produk reksadana kelolaan Pratama Capital masih cukup mahal, yakni sebesar Rp 5 juta. Presiden Direktur Pratama Capital Iwan Margana mengungkapkan, pihaknya tengah mengkaji penurunan minimum investasi menjadi Rp 1 juta. Tujuannya agar produk reksadana Pratama Capital bisa lebih menjangkau investor ritel.
Iwan berharap, kebijakan baru ini bisa terealisasi pada tahun ini. Kendati demikian, Pratama Capital masih mengkaji dampak kebijakan tersebut. Maklum, saat ini jumlah tenaga pemasaran Pratama Capital masih minim. "Jika minimum investasi jadi diturunkan, akan semakin membebani mereka mengejar target," tutur Iwan. Saat ini, Pratama Capital mengelola lima produk reksadana yang dapat dibeli untuk umum. Salah satunya adalah Dana Pratama Ekuitas, yang menjadi reksadana saham dengan return tahunan tertinggi pada tahun 2014 yakni 47,7%. Pada saat yang sama, kinerja IHSG hanya tumbuh 22,29%. MI lain, yakni Panin Asset Management juga tengah berupaya mempermudah proses penjualan kembali (redemption) dan pengalihan (switching) unit penyertaan reksadana. Sebelumnya, nasabah MI ini wajib mengirimkan formulir bertanda tangan basah ke kantor Panin Asset Management sebagai bukti transaksi redemption maupun switching. "Sekarang formulir tak perlu dikirim. Tinggal ditandatangani, scan lalu hasilnya dikirim ke email customer service PAM," ujar Ridwan Soetedja, Direktur Panin Asset Management. Selain dengan email, investor juga dapat mengirimkan formulir tersebut lewat faks. Adapun formulirnya bisa diunduh investor lewat situs resmi Panin Asset Management.