JAKARTA. Memasuki kuartal terakhir di tahun 2015, investor harus siap melakukan penyesuaian portofolio investasi miliknya. Meski ekonomi Indonesia sedang melambat, peluang investasi yang menjanjikan tetap terbuka. Risza Bambang, Perencana Keuangan One Shildt Financial Planning mengatakan, sepanjang kuartal tiga 2015 lalu, instrumen investasi di sektor infrastruktur baik bursa dan reksadana masih menjadi instrumen dengan imbal hasil paling menarik. Sebabnya, harga rendah yang sedang berlangsung di pasar saat ini merupakan potential gain yang siap diraup di masa mendatang. “Genjotan aktivitas infrastruktur yang terus dijalankan pemerintah menjadi alasan di balik masih potensialnya sektor ini,” jelas Risza. Nantinya, lanjutnya, sektor ini akan mengalami rebound jauh lebih cepat dibanding sektor lainnya.
Investasi sektor infrastruktur masih mengkilap
JAKARTA. Memasuki kuartal terakhir di tahun 2015, investor harus siap melakukan penyesuaian portofolio investasi miliknya. Meski ekonomi Indonesia sedang melambat, peluang investasi yang menjanjikan tetap terbuka. Risza Bambang, Perencana Keuangan One Shildt Financial Planning mengatakan, sepanjang kuartal tiga 2015 lalu, instrumen investasi di sektor infrastruktur baik bursa dan reksadana masih menjadi instrumen dengan imbal hasil paling menarik. Sebabnya, harga rendah yang sedang berlangsung di pasar saat ini merupakan potential gain yang siap diraup di masa mendatang. “Genjotan aktivitas infrastruktur yang terus dijalankan pemerintah menjadi alasan di balik masih potensialnya sektor ini,” jelas Risza. Nantinya, lanjutnya, sektor ini akan mengalami rebound jauh lebih cepat dibanding sektor lainnya.