KONTAN.CO.ID. JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) optimis bahwa tren investasi di sektor otomotif akan tumbuh positif pada tahun 2024 mendatang. Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan bahwa Indonesia berpotensi untuk bisa menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). "Jadi kalau saat ini kita berbicara EV Indonesia harusnya menjadi tempat pusat industri. Sebab, raw materialnya ada di sini," ujar Kukuh saat dihubungi KONTAN, Jumat (22/12).
Baca Juga: Sektor Kendaraan Masih Menjadi Pendorong Pembiayaan "Pembuatan baterai ya karena nikelnya ada di sini kalau kita bandingkan dengan negara-negara ASEAN yang punya industri kendaraan bermotor maka Indonesia yang harusnya paling unggul. Selain itu kita domestik marketnya paling besar 31% di antara ASEAN ya," tambahnya. Menurutnya, ekosistem EV telah menjelma menjadi pasar yang sangat besar dan potensial untuk berkembang di negeri sendiri. Cadangan nikel yang dapat dikembangkan membuat industrialisasi EV tak hanya berpotensi besar di sisi hilir melainkan juga di hulu. "Jadi potensi terbesar di tahun depan tahun 2024 harusnya Indonesia terus tumbuh karena ekosistemnya mulai dikembangkan udah mulai ada yang bikin baterai dan merakit baterai itu untuk EV," jelas dia. Kata dia, penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2023 mengalami lonjakan hingga 322% dibandingkan periode sama tahun lalu. Penjualan pun masih didominasi oleh jenis hybrid.
Baca Juga: Genjot Pengembangan Kendaraan Listrik, Pemerintah Bebaskan Pajak Mobil Listrik Impor Berdasarkan data Gaikindo penjualan mobil listrik mencapai 51.831 unit sepanjang 10 bulan pertama 2023, naik 322% secara
year-on-year (YoY) dari 12.281 unit. "Jadi kita lagi berlanjut untuk menumbuhkembangkan industri kendaraan bermotor karena potensi Indonesia cukup besar bisa dilihat dari banyak penduduk Indonesia saat ini yakni 280 juta jiwa," ujarnya. "Sementara yang konvensional juga terus tumbuh nah kita harapkan semuanya berjalan beriringan artinya EV nya tumbuh konvensional juga tetap tumbuh dan kita semuanya menuju NZE di tahun 2060 seperti komitmennya itu," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .