Investasi Sektor Padat Modal Masih Mendominasi, Bahlil: Ini Jebakan Batman



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi pada semester I-2023 mencapai Rp 678,7 triliun.

Realisasi ini tumbuh 16,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 dan berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 849.181 orang.

Hanya saja, serapan dari realisasi tersebut masih didominasi oleh padat modal, jika dibandingkan dengan sektor padat karya yang lebih banyak menyerap tenaga kerja.


Menanggapi hal tersebut, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengakui bahwa investasi yang masuk saat ini rata-rata berasal dari sektor padat modal dan teknologi lantaran sejalan dengan perkembangan dunia.

Baca Juga: Bahlil Kawal Komitmen Investasi Rp 125 Triliun Hasil KTT G20

Hal inilah yang membuat penyerapan tenaga kerja Indonesia masih menjadi kurang optimal. “Jadi mungkin ini jebakan batman juga, tapi oke, itu sudah terjadi,” ujar Bahlil dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (21/7).

Oleh karena itu, Bahlil bilang, pemerintah akan menyatukan antara tenaga kerja yang padat modal dengan skill (kemampuan) tenaga kerja yang lebih tinggi.

Menurutnya, lembaga-lembaga pendidikan harus sudah mulai menyiapkan jurusan-jurusan yang dibutuhkan oleh pasar pada saat ini, guna dalam rangka peningkatan kualitas dari tenaga kerja.

“Jangan pasar lari ke kiri, pendidikan kita bikin kanan. Itu ngak pernah ketemu. Itu makanya ilmu sosial kita banyak sekali, sementara dunia sekarang bergeser pada hal-hal spesifik,” katanya.

Meski dirinya memperkirakan investasi padat modal karya akan menghilang ke depannya sejalan dengan perkembangan zaman, namun pihaknya akan mengoptimalkan investasi di sektor padat karya dengan tujuan untuk menampung tenaga kerja yang skillnya belum terlalu baik.

Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik Menkominfo dan Lima Wakil Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju

“Mau tidak mau pemerintah harus memberikan suatu kebijakan agar proses pembangunan, di mana yang bisa dipadatkaryakan, dipadatkaryakan,” terang Bahlil.

Untuk diketahui, berdasarkan realisasi investasi semester I-2023, jika dilihat berdasarkan sektornya, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya masih menguasai investasi dengan nilai sebesar Rp 89 triliun.

Kemudian, transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 79,1 triliun, serta pertambangan sebesar Rp 71,4 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli