JAKARTA. Panas bumi makin lama rupanya semakin dilirik oleh investor asing. Hingga kuartal III-2016 investasi sudah mencapai 91,67% dari target investasi di sektor panas bumi yang mencapai US$ 840 juta. Jumlah ini meningkat 60,42% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya tercatat US$ 480 juta. Apalagi saat ini sektor panas bumi tidak hanya dilirik oleh investor dalam negeri saja, melainkan sudah melibatkan investor asing yang tertarik untuk masuk. Yunus Saefulhak, Direktur Panas Bumi, Kementerian ESDM mengatakan, pada lelang blok-blok panas bumi tahun ini banyak melibatkan perusahaan-perusahaan asing. Hal ini tentunya juga akan mempercepat tercapainya target pemerintah untuk memenuhi kuota energi baru dan terbarukan yang pada tahun 2025 mendatang ditargetkan memiliki porsi 23%. "Lelang tahun ini tidak hanya diikuti oleh pengembang panas bumi dalam negeri tetapi juga diikuti dari berbagai negara seperti Italia yakni Enel Group, Turki, Hitai Group, Filipina dengan EDC, Amerika diwakili ORMAT, Jepang dengan Mitusi dan Korea," ujarnya melalui pesan elektronik, Senin (14/11).
Investasi sektor panas bumi capai 91% di Q3
JAKARTA. Panas bumi makin lama rupanya semakin dilirik oleh investor asing. Hingga kuartal III-2016 investasi sudah mencapai 91,67% dari target investasi di sektor panas bumi yang mencapai US$ 840 juta. Jumlah ini meningkat 60,42% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya tercatat US$ 480 juta. Apalagi saat ini sektor panas bumi tidak hanya dilirik oleh investor dalam negeri saja, melainkan sudah melibatkan investor asing yang tertarik untuk masuk. Yunus Saefulhak, Direktur Panas Bumi, Kementerian ESDM mengatakan, pada lelang blok-blok panas bumi tahun ini banyak melibatkan perusahaan-perusahaan asing. Hal ini tentunya juga akan mempercepat tercapainya target pemerintah untuk memenuhi kuota energi baru dan terbarukan yang pada tahun 2025 mendatang ditargetkan memiliki porsi 23%. "Lelang tahun ini tidak hanya diikuti oleh pengembang panas bumi dalam negeri tetapi juga diikuti dari berbagai negara seperti Italia yakni Enel Group, Turki, Hitai Group, Filipina dengan EDC, Amerika diwakili ORMAT, Jepang dengan Mitusi dan Korea," ujarnya melalui pesan elektronik, Senin (14/11).