JAKARTA. Pembangunan Train 3 kilang LNG (liquefied natural gas) Tangguh di Papua membutuhkan investasi hingga US$ 3,8 miliar. Nilai investasi Train 3 kilang LNG Tangguh itu lebih besar daripada nilai investasi Train 1 dan Train 2 kilang LNG Tangguh. Namun begitu, Tenaga Ahli Badan Kegiatan Pelaksana Usaha Minyak dan Gas bumi (BP Migas), Fathur Rohman menyebutkan, pihak British Petroleum Indonesia (BP Indonesia) selaku operator Tangguh tetap berkomitmen membangun Train 3 Tangguh itu. "Kapasitas Train 3 kilang LNG Tangguh diharapkan bisa produksi sebesar 3,8 juta ton per tahun,” kata Fathur di Jakarta Rabu (25/1) Sementara itu, Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana mengungkapkan, LNG yang dihasilkan dari Train 3 kilang Tangguh diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Jika nanti tidak terserap, barulah produksi LNG dari Train 3 Kilang Tangguh diekspor. "Sampai sekarang baru ada pembicaraan dengan beberapa pembeli seperti PLN dan atau dari pabrik petrokimia," kata Gde.
Investasi Train 3 LNG Tangguh capai US$ 3,8 miliar
JAKARTA. Pembangunan Train 3 kilang LNG (liquefied natural gas) Tangguh di Papua membutuhkan investasi hingga US$ 3,8 miliar. Nilai investasi Train 3 kilang LNG Tangguh itu lebih besar daripada nilai investasi Train 1 dan Train 2 kilang LNG Tangguh. Namun begitu, Tenaga Ahli Badan Kegiatan Pelaksana Usaha Minyak dan Gas bumi (BP Migas), Fathur Rohman menyebutkan, pihak British Petroleum Indonesia (BP Indonesia) selaku operator Tangguh tetap berkomitmen membangun Train 3 Tangguh itu. "Kapasitas Train 3 kilang LNG Tangguh diharapkan bisa produksi sebesar 3,8 juta ton per tahun,” kata Fathur di Jakarta Rabu (25/1) Sementara itu, Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana mengungkapkan, LNG yang dihasilkan dari Train 3 kilang Tangguh diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Jika nanti tidak terserap, barulah produksi LNG dari Train 3 Kilang Tangguh diekspor. "Sampai sekarang baru ada pembicaraan dengan beberapa pembeli seperti PLN dan atau dari pabrik petrokimia," kata Gde.