JAKARTA. Kondisi pasar modal yang melambat kelihatannya menyeret kinerja keuangan Allianz Indonesia. Dari sisi perolehan hasil investasi, misalnya, baik Allianz Life Indonesia yang menggarap bisnis asuransi jiwa maupun Allianz Utama Indonesia yang bergerak di bisnis asuransi umum membukukan pertumbuhan negatif di semester pertama tahun ini. Tak heran, dana kelolaan Allianz pun buru-buru berpindah parkir. Portofolio instrumen saham turun dari 24% menjadi 20%. Sementara, obligasi korporasi dari sebelumnya 5% dipertebal menjadi 6%, reksadana dari 40% menjadi 43%, dan sisanya mengalir di keranjang instrumen pendapatan tetap. Hasil investasi asuransi jiwa turun 36% dari Rp 682 miliar di semester pertama tahun lalu menjadi Rp 438 miliar pada periode yang sama 2011. "Ini sebagai konsekuensi dari melambatnya iklim investasi di pasar modal," ujar Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joachim Wessling, Rabu (14/9).
Investasi turun, Allianz geser portofolio
JAKARTA. Kondisi pasar modal yang melambat kelihatannya menyeret kinerja keuangan Allianz Indonesia. Dari sisi perolehan hasil investasi, misalnya, baik Allianz Life Indonesia yang menggarap bisnis asuransi jiwa maupun Allianz Utama Indonesia yang bergerak di bisnis asuransi umum membukukan pertumbuhan negatif di semester pertama tahun ini. Tak heran, dana kelolaan Allianz pun buru-buru berpindah parkir. Portofolio instrumen saham turun dari 24% menjadi 20%. Sementara, obligasi korporasi dari sebelumnya 5% dipertebal menjadi 6%, reksadana dari 40% menjadi 43%, dan sisanya mengalir di keranjang instrumen pendapatan tetap. Hasil investasi asuransi jiwa turun 36% dari Rp 682 miliar di semester pertama tahun lalu menjadi Rp 438 miliar pada periode yang sama 2011. "Ini sebagai konsekuensi dari melambatnya iklim investasi di pasar modal," ujar Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joachim Wessling, Rabu (14/9).