JAKARTA. Investigasi satu perangkat dari black box yaitu flight data recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan milik AirAsia QZ 8501 telah dimulai oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Investigator KNKT, Santoso Sayogo mengatakan, KNKT akan dibantu oleh tim dari Prancis untuk investigasi black box. Tim ini berasal dari Bureau d'Enquetes et d'Analyses (BEA) yaitu satuan unit setingkat KNKT di Indonesia. "Iya ada dari Prancis yaitu specialist pembuka FDR ada 2, nanti analysist ada 3, mereka dari BEA," kata Santoso di Kantor KNKT, Gambir, Jakarta, Selasa (13/1/2015). Santoso menuturkan, tim tersebut nantinya bisa menggunakan penasehat dari Airbus yaitu International Civil Aviation Organ dari Amerika Serikat. Menurutnya, protokol penyelidikan kecelakaan penerbangan telah diatur secara international
Investigasi FDR AirAsia libatkan Perancis dan AS
JAKARTA. Investigasi satu perangkat dari black box yaitu flight data recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan milik AirAsia QZ 8501 telah dimulai oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Investigator KNKT, Santoso Sayogo mengatakan, KNKT akan dibantu oleh tim dari Prancis untuk investigasi black box. Tim ini berasal dari Bureau d'Enquetes et d'Analyses (BEA) yaitu satuan unit setingkat KNKT di Indonesia. "Iya ada dari Prancis yaitu specialist pembuka FDR ada 2, nanti analysist ada 3, mereka dari BEA," kata Santoso di Kantor KNKT, Gambir, Jakarta, Selasa (13/1/2015). Santoso menuturkan, tim tersebut nantinya bisa menggunakan penasehat dari Airbus yaitu International Civil Aviation Organ dari Amerika Serikat. Menurutnya, protokol penyelidikan kecelakaan penerbangan telah diatur secara international