Shopping is My Cardio. Begitu bunyi slogan promosi di sebuah toko fesyen yang berada di 23 Paskal Shopping Center, Bandung, akhir pekan lalu. Slogan kekinian itu menunjukkan betapa semakin kreatifnya para pengelola toko mencari cara untuk menggoda para calon pembeli. Di saat orang lagi demam berolahraga, eh, mereka meramu kata-kata di sekitar aktivitas olahraga menjadi slogan promosi. Uniknya, di tempat yang sama, akhir pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar acara Investival, acara literasi investasi yang menggandeng para perusahaan pialang saham di kota Bandung. Lewat pameran dan berbagai aktivitas, Investival mengajak masyarakat untuk mulai berinvestasi saham secara rutin. Tagline Yuk Nabung Saham menjadi andalan BEI untuk menggoda para pengunjung mal agar mau mulai berinvestasi saham. Acara ini bisa dibilang nekad, tapi sekaligus juga kreatif. Nekad karena BEI mempromosikan investasi di tempat orang-orang justru ingin membuang duit. Otoritas bursa dan para broker harus melawan daya tarik diskon aneka produk yang sekilas lebih memikat di mata konsumen ketimbang investasi saham. Namun, dengan kemasan yang kreatif, di mal seperti 23 Paskal Shopping Center, para pembicara yang tampil justru bisa menyentil pengunjung secara telak. “Kalian belanja melulu, kapan investasinya?” Kurang lebih, begitu pesan yang ingin disampaikan.
Investing is My Cardio
Shopping is My Cardio. Begitu bunyi slogan promosi di sebuah toko fesyen yang berada di 23 Paskal Shopping Center, Bandung, akhir pekan lalu. Slogan kekinian itu menunjukkan betapa semakin kreatifnya para pengelola toko mencari cara untuk menggoda para calon pembeli. Di saat orang lagi demam berolahraga, eh, mereka meramu kata-kata di sekitar aktivitas olahraga menjadi slogan promosi. Uniknya, di tempat yang sama, akhir pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar acara Investival, acara literasi investasi yang menggandeng para perusahaan pialang saham di kota Bandung. Lewat pameran dan berbagai aktivitas, Investival mengajak masyarakat untuk mulai berinvestasi saham secara rutin. Tagline Yuk Nabung Saham menjadi andalan BEI untuk menggoda para pengunjung mal agar mau mulai berinvestasi saham. Acara ini bisa dibilang nekad, tapi sekaligus juga kreatif. Nekad karena BEI mempromosikan investasi di tempat orang-orang justru ingin membuang duit. Otoritas bursa dan para broker harus melawan daya tarik diskon aneka produk yang sekilas lebih memikat di mata konsumen ketimbang investasi saham. Namun, dengan kemasan yang kreatif, di mal seperti 23 Paskal Shopping Center, para pembicara yang tampil justru bisa menyentil pengunjung secara telak. “Kalian belanja melulu, kapan investasinya?” Kurang lebih, begitu pesan yang ingin disampaikan.