KONTAN.CO.ID - PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) berperan sebagai M&A sell-side advisor dalam pendampingan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui afiliasi PHE Siak dan PHE Kampar untuk transaksi penjualan aset Wilayah Kerja Siak dan Wilayah Kerja Kampar kepada PT Energi Mega Persada Tbk (EMP). Hal ini merupakan sejarah baru, pasalnya Investment Banking BNI Sekuritas menjadi pionir pendampingan transaksi penjualan Upstream Aset di Industri Minyak dan Gas (Migas) Indonesia. Direktur Investment Banking BNI Sekuritas Nieko Kusuma mengatakan, “BNI Sekuritas percaya bahwa aksi korporasi ini bukan hanya sekadar penjualan aset, namun merupakan bagian dari strategi yang lebih luas dari kedua Nasabah Korporasi tersebut. Kami merasa bangga menjadi bagian dan dapat melangkah bersama mereka dalam upaya pemenuhan target produksi pemerintah sebesar 1 juta barel per hari di tahun 2030 untuk menjaga pasokan Migas Indonesia.” Penandatanganan perjanjian jual beli dilakukan pada 31 Juli 2023 lalu di Jakarta. Pengalihan partisipasi interest ini merupakan salah satu strategi portofolio manajemen PT Pertamina (Persero) Grup guna mendukung strategi pertumbuhan bisnis di dalam maupun di luar negeri.
Investment Banking BNI Sekuritas Pionir Transaksi Upstream Aset Industri Migas
KONTAN.CO.ID - PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) berperan sebagai M&A sell-side advisor dalam pendampingan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui afiliasi PHE Siak dan PHE Kampar untuk transaksi penjualan aset Wilayah Kerja Siak dan Wilayah Kerja Kampar kepada PT Energi Mega Persada Tbk (EMP). Hal ini merupakan sejarah baru, pasalnya Investment Banking BNI Sekuritas menjadi pionir pendampingan transaksi penjualan Upstream Aset di Industri Minyak dan Gas (Migas) Indonesia. Direktur Investment Banking BNI Sekuritas Nieko Kusuma mengatakan, “BNI Sekuritas percaya bahwa aksi korporasi ini bukan hanya sekadar penjualan aset, namun merupakan bagian dari strategi yang lebih luas dari kedua Nasabah Korporasi tersebut. Kami merasa bangga menjadi bagian dan dapat melangkah bersama mereka dalam upaya pemenuhan target produksi pemerintah sebesar 1 juta barel per hari di tahun 2030 untuk menjaga pasokan Migas Indonesia.” Penandatanganan perjanjian jual beli dilakukan pada 31 Juli 2023 lalu di Jakarta. Pengalihan partisipasi interest ini merupakan salah satu strategi portofolio manajemen PT Pertamina (Persero) Grup guna mendukung strategi pertumbuhan bisnis di dalam maupun di luar negeri.