KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan memaparkan bahwa investor antusias dalam menyambut masa penawaran SBN Ritel seri SBR012. Terbukti, DJPPR Kementerian Keuangan mencatat bahwa penjualan SBR012 sudah mencapai 57,6% dari target awal sampai pada Rabu (25/1) pukul 10.30 WIB. Dengan kata lain, SBR012 sudah terjual sebesar Rp 5,76 triliun dengan 23.847 investor dari target awal pemerintah sebesar Rp 10 triliun.
Asal tahu saja, pemerintah secara resmi membuka masa penawaran SBN Ritel seri SBR012-T2 dengan tenor 2 tahun dan SBR012-T4 dengan tenor 4 tahun pada Kamis (19/1). Masa penawaran akan berlangsung sampai 9 Februari 2023.
Baca Juga: Bank BJB Kembali Tawarkan SBR 012, Ada Dua Pilihan Investasi Menarik Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, seri SBR012-T2 telah terjual sebesar Rp 4,13 triliun dengan 15.796 investor. “Sementara, SBR012-T4 sebesar Rp 1,63 triliun dengan 8.051 investor,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (25/1). Deni mengatakan, seri SBR012-T2 mendapatkan minat yang lebih tinggi mengingat masyarakat sudah terbiasa dengan instrumen SBR dengan tenor 2 tahun seperti seri sebelumnya. Namun, SBR012-T4, yang merupakan seri baru dengan tenor lebih panjang, juga mendapat respon yang cukup baik, terutama bagi investor dengan preferensi horizon investasi yang lebih panjang dan tingkat base kupon yang lebih menarik. Menurut Deni, kedua instrumen itu melindungi investasi dari pergerakan suku bunga, karena adanya fitur kupon SBR yang bersifat mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor). “Kupon akan dilakukan penyesuaian setiap 3 bulan. Sehingga, kenaikan suku bunga BI yang menjadi dasar penyesuaian kupon SBR, akan dinikmati oleh investor saat tanggal penyesuaian kupon,” paparnya.
Baca Juga: Memasuki Hari Keempat Penawaran SBR012, Minat Investor Cukup Tinggi Deni menyarankan agar masyarakat yang ingin berinvestasi untuk segera melakukan pembelian.
Sebab, berkaca dari pengalaman penerbitan SBN ritel sebelumnya, banyak investor yang tidak berhasil mendapatkan alokasi karena kuota yang ditawarkan sudah terlanjur habis. “Penawaran SBN ritel melalui paltform online dilakukan berdasarkan first come first served, jadi siapa cepat dia dapat,” papar Deni. Deni memaparkan para calon investor bisa mendapatkan informasi lebih detail mengenai cara pemesanan SBR012 bisa dilihat pada laman www.kemenkeu.go.id/sbr. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi