Wall Street kian ketakutan, indeks Dow Jones jatuh ke bawah MA200



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sengketa perdagangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan negara-negara maju lain memukul saham AS pada hari Senin (25/6). Indeks S&P 500 dan Nasdaq mengalami kerugian paling curam dalam kurun lebih dua bulan terakhir.

Dow Jones Industrial Average mengakhiri sesi perdagangan di bawah rata-rata pergerakan 200 hari untuk pertama kalinya sejak Juni 2016.

Indeks S&P 500 jatuh sebanyak 2% di awal perdagangan menyusul laporan bahwa Departemen Keuangan AS sedang menyusun pembatasan yang akan menutup kemungkinan perusahaan dengan kepemilikan minimum 25% China dari kesempatan membeli perusahaan teknologi AS.


Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan dalam pesan di Twitter bahwa pembatasan tersebut akan berlaku, bukan hanya khusus untuk China, tetapi terhadap semua negara yang menurutnya mencoba mencuri teknologi AS.

Namun demikian penurunan indeks utama Wall Street di awal perdagangan itu menciut setelah penasehat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro menunjukkan sikap yang lebih lunak terhadap pembatasan investasi dalam wawancara CNBC.

Investor mengatakan komentar Navarro agak meyakinkan tetapi masih meninggalkan ketidakpastian tentang hubungan perdagangan.

"Itu membantu, tetapi menunjukkan sinyal yang bertentangan dari pemerintah sehingga situasinya tetap tidak tenang," kata Jim Awad, Direktur Pelaksana Senior di Hartland & Co di New York.

Saham-saham teknologi paling menderita. Nasdaq yang banyak dihuni saham-saham seperti ini, menyelam 2,1%.  Indeks teknologi S&P turun 2,3%. Indeks Semiconductor Philadelphia turun 3,1% karena saham produsen chip yang memperoleh sebagian besar pendapatan mereka dari China, terpukul.

Menambah kekhawatiran investor, Harley-Davidson Inc mengatakan akan memindahkan produksi sepeda motor yang dikirim ke Uni Eropa ke fasilitas internasionalnya. Diperkirakan bahwa tarif Uni Eropa akan merugikan perusahaan US$ 90 juta hingga US$ 100 juta per tahun. Saham Harley-Davidson jatuh 6,0%.

Pengumuman perusahaan sepeda motor yang terkenal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa meningkatnya ancaman perdagangan dapat mengarah pada langkah serupa dari perusahaan lain dan meredam pertumbuhan ekonomi AS.

"Dengan bukti anekdot di sekitar Harley-Davidson, kekhawatirannya adalah bahwa apa yang menjadi eskalasi retorika dalam perdagangan mengarah pada konsekuensi dunia nyata," kata Brian Nick, kepala strategi investasi di Nuveen di New York.

Dow Jones Industrial Average turun 328,09 poin (-1,33%) menjadi 24.252,8. Indeks S&P 500 anjlok 37,81 poin (-1,37%) menjadi 2,717.07. Adapun Nasdaq Composite turun 160,81 poin (-2,09%) menjadi 7.532,01.

Indeks Volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, melonjak ke tingkat tertinggi dalam hampir sebulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana