Investor Asia mengobral murah properti di London



KONTAN.CO.ID - LONDON. Ingin mencari properti di London, Inggris? Sekarang waktunya. Investor properti asal Asia tengah mengobral apartemen di Ibukota Inggris itu dengan harga yang sangat murah. "Pengurangannya luar biasa," kata seorang broker.

Seorang investor membeli sebuah apartemen mewah di proyek One Blackfriars yang memiliki dua kamar tidur di lantai 20 seharga 1,8 juta atau setara dengan US$ 2,44 juta. Harga apartemen di tepi Sungai Thames London tersebut lebih rendah 22% dari harga beli kala apartemen itu dibangun tahun 2013 silam.

Christian Barr, Manajer MyLondonHome, salah satu broker apartemen mengatakan, para penjual yang umumnya dari Asia ingin segera melepas aset propertinya di London sebelum proyek konstruksinya selesai.


Meski ada yang melepas dengan harga miring, sebetulnya ada calon pembeli yang mengajukan harga lebih tinggi. Hanya saja, Barr seperti dikutip Bloomberg mengatakan, si pemilik lebih memilih menjual aset propertinya secara cepat yakni dalam tempo tujuh hari transaksi kelar.

Stok properti di London yang belum terjual dan masih dalam tahap pembangunan memang meningkat ke rekor tertinggi pada kuartal III 2017. Ini karena para pengembang menaikkan harga jual. Imbasnya, properti malah kurang laku dan harga jual akhirnya menurun.

Menurut Nationwide Building Society, London merupakan pasar properti berkinerja terburuk di Inggris pada tahun lalu. Kejatuhan harga properti di distrik pusat London terjadi sejak keputusan Inggris dari Uni Eropa (brexit). Kekhawatiran atas tingkat suku bunga di masa depan dapat membebani potensi permintaan properti di tahun ini.

Pada 2017, harga rumah Inggris secara total meningkat 2,6%. Hanya saja, harga rumah di ibukota, London turun untuk pertama kali dalam delapan tahun terakhir. Kenaikan harga rumah di Inggris mulai melambat sejak tahun 2012. Pada 2016 harga rumah naik 4,5%. Kenaikan gaji riil yang rendah membuat konsumen menunda belanja.

Pertumbuhan harga properti di Inggris diprediksi melambat di tahun ini menjadi 1%–1,5%. Pertumbuhan ekonomi Inggris yang melemah akan menekan keuangan keluarga. Harga rata-rata rumah di Inggris tercatat sebesar 211.156 pada Desember 2017. Pada bulan lalu, harga rumah di Inggris naik 0,6%, sedangkan di London turun 0,5%. Banyak orang yang tidak mampu membeli rumah di ibukota.

Howard Archer Chief Economic Adviser EY Item seperdi dikutip Guardian mengatakan, tahun 2018 akan menjadi tahun menantang untuk pasar perumahan. Calon pembeli khawatir potensi biaya hipotek yang lebih tinggi setelah Bank of England menaikkan suku bunga dalam satu dekade pada November 2017 dan kemungkinan naik lagi di tahun ini.

Editor: Dupla Kartini