JAKARTA. Penentuan harga penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) demi menampung investor asing ternyata gagal. Buktinya, pada listing perdana, banyak investor asing yang menjual saham KRAS.Padahal, sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama para penjamin emisi ingin investor asing masuk. Mereka menilai investor ini adalah investor berkualitas yang akan memegang saham dengan jangka panjang dan bisa berperan memberikan masukan untuk memajukan perusahaan.Walau begitu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan penjualan saham yang dilakukan asing itu kemungkinan ada dua alasan. Pertama, keuntungan saham KRAS sudah cukup tinggi. Kedua, "Mungkin investor asing takut dengan persoalan yang terjadi saat rencana IPO," tegasnya.Meski begitu, Mustafa menegaskan, pihaknya sudah mendapatkan laporan dari tim independen yang telah ditunjuk terkait proses IPO. Hasilnya, pembentukan harga IPO dan alokasi penjatahan saham sangat wajar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Investor asing banyak yang melepas KRAS karena tak nyaman
JAKARTA. Penentuan harga penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) demi menampung investor asing ternyata gagal. Buktinya, pada listing perdana, banyak investor asing yang menjual saham KRAS.Padahal, sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama para penjamin emisi ingin investor asing masuk. Mereka menilai investor ini adalah investor berkualitas yang akan memegang saham dengan jangka panjang dan bisa berperan memberikan masukan untuk memajukan perusahaan.Walau begitu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan penjualan saham yang dilakukan asing itu kemungkinan ada dua alasan. Pertama, keuntungan saham KRAS sudah cukup tinggi. Kedua, "Mungkin investor asing takut dengan persoalan yang terjadi saat rencana IPO," tegasnya.Meski begitu, Mustafa menegaskan, pihaknya sudah mendapatkan laporan dari tim independen yang telah ditunjuk terkait proses IPO. Hasilnya, pembentukan harga IPO dan alokasi penjatahan saham sangat wajar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News