KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara (SBN) pada tenor pendek meningkat. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), kepemilikan asing di SBN tenor di bawah 1 tahun meningkat jadi 6,8% per 9 September. Porsi tersebut jadi yang paling tinggi selama lima tahun terakhir. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie mengatakan permintaan pada tenor pendek meningkat karena ketidakpastian pasar keuangan masih tinggi di tengah pandemi. Tenor pendek investor buru karena memiliki keuntungan, yaitu dapat lebih mudah dilikuidasi. "Tenor pendek lebih cepat jatuh temponya jadi lebih cepat cair," kata Roby, Jumat (18/9). Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto memproyeksikan selama ketidakpastian pasar keuangan akibat pandemi masih terjadi, maka tren minat pada tenor pendek akan terus meningkat.
Investor asing berburu SBN tenor pendek
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara (SBN) pada tenor pendek meningkat. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), kepemilikan asing di SBN tenor di bawah 1 tahun meningkat jadi 6,8% per 9 September. Porsi tersebut jadi yang paling tinggi selama lima tahun terakhir. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie mengatakan permintaan pada tenor pendek meningkat karena ketidakpastian pasar keuangan masih tinggi di tengah pandemi. Tenor pendek investor buru karena memiliki keuntungan, yaitu dapat lebih mudah dilikuidasi. "Tenor pendek lebih cepat jatuh temponya jadi lebih cepat cair," kata Roby, Jumat (18/9). Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto memproyeksikan selama ketidakpastian pasar keuangan akibat pandemi masih terjadi, maka tren minat pada tenor pendek akan terus meningkat.