JAKARTA. Jumlah investor asing yang memegang surat utang negara (SUN) pada akhir Agustus lalu mencetak rekor. Mengutip data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), per 29 Agustus kemarin, total dana asing di SUN mencapai Rp 434,2 triliun atau setara dengan porsi 37% dari seluruh nominal emisi SUN yang dapat diperdagangkan. Baik porsi maupun nominal tersebut merupakan capaian investor asing yang tertinggi sepanjang sejarah. Investor asing kian memantapkan posisinya sebagai pemegang mayoritas emisi SUN. Posisi iniĀ dikuntit kelompok investor perbankan yang senilai 35,19% dan investor asuransi yang sebesar 13,21%. Sejak akhir tahun 2013, kenaikan dana asing di SUN telah tumbuh sebesar 34,08%.Minat asing masih tinggi juga lantaran yield obligasi Indonesia masih menarik dibanding surat utang Amerika Serikat maupun Eropa. Analis Saran Mandiri Hans Kwee Hans mengatakan, yield obligasi Indonesia berkisar 8,3 %, lebih tinggi ketimbang yield US treasury berkisar 3%-4%. "Apalagi inflasi kita terkendali cukup baik," ungkapnya pada awal Agustus lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Investor asing di SUN cetak rekor
JAKARTA. Jumlah investor asing yang memegang surat utang negara (SUN) pada akhir Agustus lalu mencetak rekor. Mengutip data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), per 29 Agustus kemarin, total dana asing di SUN mencapai Rp 434,2 triliun atau setara dengan porsi 37% dari seluruh nominal emisi SUN yang dapat diperdagangkan. Baik porsi maupun nominal tersebut merupakan capaian investor asing yang tertinggi sepanjang sejarah. Investor asing kian memantapkan posisinya sebagai pemegang mayoritas emisi SUN. Posisi iniĀ dikuntit kelompok investor perbankan yang senilai 35,19% dan investor asuransi yang sebesar 13,21%. Sejak akhir tahun 2013, kenaikan dana asing di SUN telah tumbuh sebesar 34,08%.Minat asing masih tinggi juga lantaran yield obligasi Indonesia masih menarik dibanding surat utang Amerika Serikat maupun Eropa. Analis Saran Mandiri Hans Kwee Hans mengatakan, yield obligasi Indonesia berkisar 8,3 %, lebih tinggi ketimbang yield US treasury berkisar 3%-4%. "Apalagi inflasi kita terkendali cukup baik," ungkapnya pada awal Agustus lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News