KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga saham perbankan diproyeksikan masih berlanjut menjelang akhir tahun 2024. Hal itu terutama terjadi pada saham bank besar. Aksi jual investor asing dalam sebulan terakhir cukup kencang. Dalam sebulan terakhir aksi jual investor asing di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencapai Rp 7,05 triliun. Aksi jual di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 1,23 triliun, di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencapai Rp 1,20 triliun, dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tercatat Rp 610 miliar.
Baca Juga: Porsi Asing di Saham Big Caps Menyusut, Simak Rekomendasi Analis Kepemilikan investor asing di saham BBNI dan BBRI per November 2024 juga terlihat turun. Rumor yang beredar di pasar, asing melepas posisi di saham perbankan salah satunya karena Danantara. Beredar kabar di pasar, bank-bank besar pelat merah akan pindah komando dari kementerian BUMN ke lembaga baru itu. Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menyebut, investor memang menanti realisasi Danantara, sehingga ada kehati-hatian dari investor asing. "Mereka lebih bersikap cermat dan hati-hati," ujar Nafan, Minggu (15/12). Tapi Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat, efek sentimen Danantara relatif kecil. Baca Juga: Kepemilikan Asing di Saham Big Caps Tipis. Begini Rekomendasi Analis Ia menilai faktor global lebih berefek. Nico juga melihat potensi penurunan saham bank sudah lebih terbatas, karena investor selalu melakukan rebalancing di akhir tahun. Proyeksinya, saham perbankan akan naik pekan depan. "Saham bank KBMI 4 juga sebenernya ada peluang naik untuk jangka panjang," ujarnya.