KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arus dana asing terus keluar dari pasar saham Indonesia. Secara
year-to-date (ytd), asing telah melakukan aksi jual bersih alias
net sell sebanyak Rp 2,30 triliun di pasar reguler. Sejumlah saham terpantau dilego asing, yang kebanyakan adalah saham-saham perbankan besar. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) menjadi saham dengan nilai
net sell tertinggi tahun ini, yakni mencapai Rp 949,8 miliar, disusul saham PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) dengan
net sell mencapai Rp 846 miliar.
Baca Juga: IHSG Kembali Merosot, Cek Saham-Saham yang Banyak Dilepas Asing, Selasa (10/1) Di posisi ketiga ada saham PT Telkom Indonesia Tbk (
TLKM) dengan
net sell senilai Rp 403 miliar, dan saham PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) dengan
net sell Rp 308 miliar di posisi keempat. Sebenarnya, aksi jual bersih oleh investor asing sudah dilakukan sejak Desember 2022.
Senior Investment Information Mirae Asset Martha Christina mengatakan, sepanjang tiga kuartal 2022, investor asing sudah mengakumulasi saham-saham Indonesia, terutama saham dengan kapitalisasi besar (big caps) seperti BMRI, BBCA, BBRI, TLKM, PT Astra International Tbk (
ASII), dan PT Bank Negara indonesia Tbk (
BBNI).
Namun, pada kuartal keempat 2022, investor asing mulai melakukan penjualan, dengan puncaknya terjadi pada Desember 2020.
Baca Juga: Asing Banyak Memburu Saham-Saham Ini di Tengah Koreksi IHSG, Selasa (10/1) Dimana pada periode ini, jumlah
net sell mencapai hampir Rp 20 triliun. Aksi
net sell ini sejalan dengan mayoritas bursa global tercatat turun selama tahun 2022. “Jadi memang tidak heran jika portofolio mereka (asing) yang positif di Indonesia direalisasikan keuntungannya,” kata Martha. Martha menilai, tekanan jual asing yang tetap tinggi di awal tahun ini membuat peluang terjadinya
January Effect cukup kecil. “Tekanan jual asing yang tinggi membuat investor domestik menjadi
wait and see,” sambung dia.
Editor: Noverius Laoli