JAKARTA. Perlambatan ekonomi di Indonesia tak menyurutkan kepercayaan investor asing terhadap surat utang Indonesia. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat kepemilikan asing dalam surat berharga negara atau SBN Indonesia pada 7 Juli 2015 mencapai 39,48% atau sebesar Rp 535,95 triliun. Angka ini naik sehari sebelumnya porsi asing adalah 39,31%. Kepemilikan asing di SBN melonjak sejak akhir Mei yang hanya 38,39%. Tahun ini, dana asing di SBN mencapai porsi tertinggi pada 30 Januari 2014 sebesar 40,25% dengan nilai Rp 500,83 triliun. Idealnya, kepemilikan asing di SBN ialah di bawah 30%. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPP) Kemkeu Robert Pakpahan bilang, publik tidak perlu was-was terhadap pemilikan asing yang tinggi di SBN. Sebab, meskipun ekonomi melambat, tapi ekonomi Indonesia masih tumbuh cukup tinggi, yakni di atas 4%, lebih tinggi dari rata-rata global hanya sekitar 3,5% versi International Monetary Fund (IMF).
Investor asing kembali serbu SBN
JAKARTA. Perlambatan ekonomi di Indonesia tak menyurutkan kepercayaan investor asing terhadap surat utang Indonesia. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat kepemilikan asing dalam surat berharga negara atau SBN Indonesia pada 7 Juli 2015 mencapai 39,48% atau sebesar Rp 535,95 triliun. Angka ini naik sehari sebelumnya porsi asing adalah 39,31%. Kepemilikan asing di SBN melonjak sejak akhir Mei yang hanya 38,39%. Tahun ini, dana asing di SBN mencapai porsi tertinggi pada 30 Januari 2014 sebesar 40,25% dengan nilai Rp 500,83 triliun. Idealnya, kepemilikan asing di SBN ialah di bawah 30%. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPP) Kemkeu Robert Pakpahan bilang, publik tidak perlu was-was terhadap pemilikan asing yang tinggi di SBN. Sebab, meskipun ekonomi melambat, tapi ekonomi Indonesia masih tumbuh cukup tinggi, yakni di atas 4%, lebih tinggi dari rata-rata global hanya sekitar 3,5% versi International Monetary Fund (IMF).