Investor asing masih catatkan net buy, saham-saham blue chip ini dapat dicermati



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi beli bersih atau net buy investor asing masih deras di pekan kedua perdagangan bulan Januari 2021. Mengutip data dari RTI Business, net buy investor asing mencapai Rp 7,95 triliun. Capaian ini memperkokoh net buy yang sudah terjadi sejak awal tahun menjadi Rp 10,61 triliun.

Kepala Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Ike Widiawati mengamati, derasnya aliran masuk investor asing di pasar saham Indonesia tertopang sentimen vaksinasi Covid-19.

Menurutnya, vaksinasi yang mulai berlangsung memperkuat tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia. Faktor lain yang membuat Indonesia semakin atraktif di mata investor asing adalah stabilitas mata uang rupiah dan stabilitas politik dalam negeri.


" Selain itu, rilis data atas musim laporan keuangan juga menjadi hal penting yang diperhatikan para investor sebelum melakukan investasi," jelas Ike kepada Kontan.co.id, Jumat (15/1).

Sepengamatannya, inflow positif masih berpotensi terjadi di bulan April 2021. Hal ini akan terjadi seiring dengan vaksin Astrazeneka ke tanah air yang dijadwalkan datang pada bulan tersebut.

Di sisi lain, inflow investor asing akan terdorong momentum rilisnya indikator perekonomian GDP kuartal I 2021 yang diharapkan mulai membaik.

Lebih lanjut ia memperkirakan, pelaku pasar asing berpotensi mencatatkan aktivitas net buy tahun ini. Adapun value net buy akan sangat bergantung dengan keberhasilan pemerintah dalam mengontrol infeksi Covid-19 agar bisnis dapat terus berjalan.

Baca Juga: IHSG ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan, ini kata analis

Sempat dijelaskan sebelumnya, di tengah momentum net buy, investor dapat melakukan bargain hunter terhadap saham-saham blue chip yang masih undervalue di bursa, sambil tetap memperhatikan likuditasnya.

Sepengamatan Ike, saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dinilai masih menarik. Saham SMGR mendapat sentimen positif dari budget APBN di 2021 yang cukup besar. Sementara saham AKRA memiliki kinerja yang solid dengan profitabilitas yang meningkat.

Ia pun merekomendasikan SMGR dengan target harga Rp 14.200 dan AKRA dengan target harga 4.820.

Asal tahu saja, momentum net buy bisa dimanfaatkan untuk melirik saham-saham blue chip karena investor asing cenderung masuk ke saham yang memiliki risiko rendah dan pergerakan harga saham stabil. Sehingga, saham-saham blue chip akan terus terkerek selama net buy berlanjut.

Ike menambahkan, saham-saham lain sepertiGGRM, HMSP, ICBP, INDF, EXCL, TLKM, dan TOWR juga dapat dicermati karena harganya yang murah. Di sisi lain, saham-saham itu masih punya peluang kenaikan 10% hingga 15% untuk 12 bulan ke depan. 

"Bagi investor yang risk adverse mungkin bisa melirik saham tersebut karena memiliki tingkat risiko yang cukup rendah," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto