JAKARTA. Porsi kepemilikan asing dalam Surat Utang negara (SUN) terus turun. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, per 12 Februari lalu, porsi kepemilikan asing tinggal Rp 83,58 triliun. Artinya, kepemilikan asing sudah menyusut 4,60% sejak awal tahun yang masih sebesar Rp 87,61 triliun. Analis obligasi Bank Danamon Helmi Arman mengatakan, penurunan kepemilikan asing terjadi lantaran faktor eksternal. "Krisis global membuat investor takut bermain di emerging market," tegasnya, kemarin. Risiko berinvestasi di negara berkembang seperti Indonesia akan meningkat karena banyak bank yang tak mau memberi fasilitas kredit. Selain itu, ada beberapa hal lain yang ikut mendorong investasi asing di SUN turun. Pertama, para investor memilih melepas SUN untuk berinvestasi pada obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS).
Investor Asing Menilai Risiko SUN Makin Tinggi
JAKARTA. Porsi kepemilikan asing dalam Surat Utang negara (SUN) terus turun. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, per 12 Februari lalu, porsi kepemilikan asing tinggal Rp 83,58 triliun. Artinya, kepemilikan asing sudah menyusut 4,60% sejak awal tahun yang masih sebesar Rp 87,61 triliun. Analis obligasi Bank Danamon Helmi Arman mengatakan, penurunan kepemilikan asing terjadi lantaran faktor eksternal. "Krisis global membuat investor takut bermain di emerging market," tegasnya, kemarin. Risiko berinvestasi di negara berkembang seperti Indonesia akan meningkat karena banyak bank yang tak mau memberi fasilitas kredit. Selain itu, ada beberapa hal lain yang ikut mendorong investasi asing di SUN turun. Pertama, para investor memilih melepas SUN untuk berinvestasi pada obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS).