JAKARTA. Investor mulai kembali berinvestasi di pasar negara berkembang (emerging market). Penurunan tajam nilai mata uang negara-negara di kawasan Asia rupanya mampu menarik investor kembali masuk berinvestasi di kawasan ini.Beberapa institusi keuangan besar saat ini mulai berburu mata uang Asia. Sydbank A/S, yang merupakan bank terbesar ketiga di Denmark mulai mengoleksi won Korea Selatan, rupiah dan mata uang India, rupee.Sementara, perusahaan manajer investasi asal Amerika Serikat (AS), Franklin Templeton Investment menyebutkan saat ini mereka mulai berburu ringgit Malaysia dan yuan China. "Kami mengambil kesempatan dari pelemahan tersebut untuk meningkatkan portofolio di beberapa mata uang Asia," papar Michael Hasenstab, manajer investasi untuk produk Templeton Global Bond Fund, seperti dikutip oleh Bloomberg.
Investor Asing Mulai Berburu Mata Uang Asia
JAKARTA. Investor mulai kembali berinvestasi di pasar negara berkembang (emerging market). Penurunan tajam nilai mata uang negara-negara di kawasan Asia rupanya mampu menarik investor kembali masuk berinvestasi di kawasan ini.Beberapa institusi keuangan besar saat ini mulai berburu mata uang Asia. Sydbank A/S, yang merupakan bank terbesar ketiga di Denmark mulai mengoleksi won Korea Selatan, rupiah dan mata uang India, rupee.Sementara, perusahaan manajer investasi asal Amerika Serikat (AS), Franklin Templeton Investment menyebutkan saat ini mereka mulai berburu ringgit Malaysia dan yuan China. "Kami mengambil kesempatan dari pelemahan tersebut untuk meningkatkan portofolio di beberapa mata uang Asia," papar Michael Hasenstab, manajer investasi untuk produk Templeton Global Bond Fund, seperti dikutip oleh Bloomberg.