JAKARTA. Suku bunga acuan yang diberlakukan bank sentral Amerika Serikat (AS) masih menjadi komponen penting bagi pergerakan bursa saham emerging seperti Indonesia. Jika Federal Reserve ketuk palu untuk mengakhiri suku bunga rendah, diproyeksikan akan terjadi perpindahan arus modal dari pasar negara berkembang ke negara maju. Hal ini disampaikan oleh Fund Manager Sucorinvest Asset Management (SAM) Jemmy Paul. "Kalau bicara mengenai investasi di emerging market, ada kemungkinan dana asing keluar, capital outflow, ke AS menyusul kenaikan suku bunga di sana," imbuhnya, Rabu (1/10). Pada dasarnya, antisipasi oleh pemodal asing terkait hal ini sudah terlihat, bisa dibaca dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini. Pemodal asing telah menghitung, The Fed akan menaikan suku bunga acuan ke level 1,375% tahun 2015 nanti.
Investor asing mulai tinggalkan bursa
JAKARTA. Suku bunga acuan yang diberlakukan bank sentral Amerika Serikat (AS) masih menjadi komponen penting bagi pergerakan bursa saham emerging seperti Indonesia. Jika Federal Reserve ketuk palu untuk mengakhiri suku bunga rendah, diproyeksikan akan terjadi perpindahan arus modal dari pasar negara berkembang ke negara maju. Hal ini disampaikan oleh Fund Manager Sucorinvest Asset Management (SAM) Jemmy Paul. "Kalau bicara mengenai investasi di emerging market, ada kemungkinan dana asing keluar, capital outflow, ke AS menyusul kenaikan suku bunga di sana," imbuhnya, Rabu (1/10). Pada dasarnya, antisipasi oleh pemodal asing terkait hal ini sudah terlihat, bisa dibaca dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini. Pemodal asing telah menghitung, The Fed akan menaikan suku bunga acuan ke level 1,375% tahun 2015 nanti.