JAKARTA. Sepanjang November 2016, investor asing melepaskan kepemilikan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 19,58 triliun. Merujuk situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 30 November 2016, kepemilikan asing di SBN domestik yang dapat diperdagangkan mencapai Rp 656,06 triliun. Angka tersebut merosot Rp 19,58 triliun atau 2,89% dari posisi akhir Oktober 2016 yang tercatat Rp 675,64 triliun. Dus, porsi kepemilikan asing pun mengecil dari semula 38,4% menjadi 37,05%. Imbasnya, kinerja pasar obligasi pemerintah, sebagaimana tercermin pada INDOBeX Government Total Return, melemah 4,02% dibanding bulan sebelumnya. Lili Indarli, Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), menuturkan, keluarnya sebagian investor asing dari pasar surat utang domestik dipicu oleh faktor eksternal. Ini sebagai bentuk antisipasi risiko mereka terhadap tingginya ketidakpastian global setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada November 2016.
Investor asing terus melepas SBN
JAKARTA. Sepanjang November 2016, investor asing melepaskan kepemilikan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 19,58 triliun. Merujuk situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 30 November 2016, kepemilikan asing di SBN domestik yang dapat diperdagangkan mencapai Rp 656,06 triliun. Angka tersebut merosot Rp 19,58 triliun atau 2,89% dari posisi akhir Oktober 2016 yang tercatat Rp 675,64 triliun. Dus, porsi kepemilikan asing pun mengecil dari semula 38,4% menjadi 37,05%. Imbasnya, kinerja pasar obligasi pemerintah, sebagaimana tercermin pada INDOBeX Government Total Return, melemah 4,02% dibanding bulan sebelumnya. Lili Indarli, Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), menuturkan, keluarnya sebagian investor asing dari pasar surat utang domestik dipicu oleh faktor eksternal. Ini sebagai bentuk antisipasi risiko mereka terhadap tingginya ketidakpastian global setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada November 2016.