JAKARTA. Kenaikan laju inflasi tak mengurangi minat investor asing masuk ke pasar obligasi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, tingkat inflasi Oktober naik ke 4,83% dari 4,53% di bulan September. Per Rabu (5/11), Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rachmat Waluyanto, mengungkapkan, dana asing di surat berharga negara (SBN) mencapai Rp 459,55 triliun atau sekitar 37,74% dari total SBN yang diperdagangkan. "Ini menunjukkan kepercayaan diri investor terhadap pasar modal Indonesia," kata Rachmat, kemarin. Kendati demikian, Rachmat bilang masih ada risiko jika market tidak dikelola dengan baik. Sebagai pembanding, dana asing di SBN akhir tahun 2013 mencapai Rp 323,65 triliun atau setara 32,54%.
Investor asing terus memburu obligasi
JAKARTA. Kenaikan laju inflasi tak mengurangi minat investor asing masuk ke pasar obligasi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, tingkat inflasi Oktober naik ke 4,83% dari 4,53% di bulan September. Per Rabu (5/11), Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rachmat Waluyanto, mengungkapkan, dana asing di surat berharga negara (SBN) mencapai Rp 459,55 triliun atau sekitar 37,74% dari total SBN yang diperdagangkan. "Ini menunjukkan kepercayaan diri investor terhadap pasar modal Indonesia," kata Rachmat, kemarin. Kendati demikian, Rachmat bilang masih ada risiko jika market tidak dikelola dengan baik. Sebagai pembanding, dana asing di SBN akhir tahun 2013 mencapai Rp 323,65 triliun atau setara 32,54%.